SOLOPOS.COM - Pameran Batik Siswa St. Aloysius di Bandung, Jumat (16/1/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Batik Indonesia terkenal dengan kualitasnya. Batik telah ditetapkan sebagai warisan budaya.

Solopos.com, JAKARTA — Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan buday Indonesia. Belakangan Belakangan muncul produk tekstil asal negeri Tiongkok yang bermotif batik dan dijual dengan harga jauh lebih murah di pasar Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia Doddy Soepardi menjelaskan cara membedakan kedua produk tersebut dari mata telanjang.

“Caranya, baliklah kain bagian belakang dari baju atau bahan tersebut. Jika warnanya putih, berarti itu produk tekstil bermotif batik,” ujar Doddy saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/6/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Apabila ketika dibalik warna motifnya sama dengan kain bagian depan, maka bisa dipastikan bahan atau pakaian tersebut adalah batik.

Menurut Doddy, batik asli Indonesia memiliki tiga teknik pengaplikasian, yakni batik tulis, batik cap dan batik kombinasi antara tulis dan cap.

Selain itu, pembuatannya pun jauh lebih lama dibanding produk tekstil yang beredar, sehingga harga batik asli Indonesia harganya di atas produk tekstil tersebut.

“Kalau produk tekstil bermotif batik itu tekhnik printing. Sehingga warnanya tidak tembus di kain. Jadi bagian belakangnya berwarna putih. Dan itu bukan batik,” kata Doddy.

Doddy berharap masyarakat Indonesia semakin bangga menggunakan batik untuk segala jenis acara, sehingga warisan tersebut bisa terus dipromosikan dan menjadi identitas Negara Indonesia di manapun batik berada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya