SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Sejumlah petani di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo membasmi tikus menggunakan senapan angin. Langkah itu dilakukan lantaran tikus mewabah dan memakan padi petani di beberapa desa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Sukoharjo, Slamet Riyadi, mengatakan para petani membasmi tikus menggunakan senapan angin pada malam hari. Pasalnya tikus-tikus sawah itu mulai berkeliaran memakan padi saat hari sudah gelap.

“Padi yang dimakan rata-rata sudah mencapai umur 30-40 hari,” ujar Slamet di Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Kamis (7/3/2013).

Menurut Slamet, rata-rata para petani ada yang menggunakan senapan angin sendiri dan ada pula yang menyewa jasa orang untuk menembak tikus di sawah pada malam hari.  Ia tidak mengetahui berapa nilai yang harus dibayar oleh petani untuk membayar jasa sewa menembak itu.

Meskipun hasil buruan tidak banyak, imbuh Slamet, namun cara tersebut dinilai lebih efektif daripada menggunakan umpan tikus. Menurut Slamet, hanya beberapa petani yang secara perorangan masih menggunakan umpan untuk membasmi tikus yang mengancam tanaman padi.

Ia menyebut, sebagian petani yang menggunakan senapan angin untuk menembak tikus itu yakni sejumlah petani dari Desa Pranan, Karangwuni dan Ngombakan. “Rata-rata petani di tiga desa itu yang membasmi tikus dengan cara menembak.”

Lebih lanjut Slamet mengatakan, sebenarnya pembasmian tikus dengan cara menembak maupun mengumpan hasilnya sama. Namun dengan cara berburu dengan senapan angin, para petani juga bisa nyambi berjaga di lingkungan desa saat malam hari.

Pengumpanan dan penembakan tikus itu dilakukan oleh petani lantaran para petani tidak memungkinkan untuk melakukan gropyokan tikus secara serempak. Pasalnya gropyokan bisa dilakukan bersama-sama bila sudah masa pascapanen. Sedangkan saat ini area persawahan sudah ditanami padi.

Sementara itu, tambah Slamet, pihak Dinas Pertanian juga menyediakan bantuan obat Alpostran untuk mebasmi tikus. Petani yang menginginkan obat tersebut bisa meminta kepada dinas maupun UPTD pertanian secara cuma-cuma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya