SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Kalangan petani cabai di Kecamatan Jatinom, Klaten mulai mengembangkan penggunaan pestisida nabati untuk membasmi jamur patek yang mulai menyerang jenis ntanaman hortikultural ini.

Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Jatinom, Umaiyyah saat ditemui wartawan, Selasa (8/6), mengatakan selama ini jamur patek menjadi musuh para petani cabai di semua daerah. Menurutnya, setidaknya terdapat sekitar 80 hektare (ha) tanaman cabai yang tersebar di 19 desa dan kelurahan di Jatinom mulai terserang jamur patek. “Jamur patek mulai subur karena faktor kelembaban tanah akibat intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini,” ujar Umaiyyah di sela-sela kegiatan praktik membuat pestisida nabati di belakang Balaidesa Cawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lebih lanjut, Umaiyyah menjelaskan, serangan patek itu ditandai dengan munculnya bercak-bercak hitam pada cabai. Jika tidak segera ditangani, bercak itu lama-lama menyebar seluruh permukaan buah cabai sehingga menjadi kering dan layu.

Beruntung para petani cabai di Jatinom segera mengambil langkah untuk membasmi jamur patek tersebut sehingga risiko gagal panen bisa diantisipasi. Mereka menggunakan berbagai obat untuk membasmi jamur ini. Sayangnya, para petani cabai saat ini cenderung menggunakan pestisida kimia daripada bahan nabati untuk membasmi patek ini. “Penggunaan pestisida kimia justru akan membunuh organisme musuh hama yang sebetulnya banyak membantu petani,” ujar Umaiyyah.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya