Solopos.com, KARANGANYAR–Siswa SDN 01 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Karanganyar, mengikuti keramas massal di sekolah setempat, Jumat (2/9/2022).
Kegiatan ini diadakan di dua lokasi berbeda di lingkungan sekolah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Siswa laki-laki keramas di halaman depan, sedangkan siswa perempuan di belakang kelas.
Kepala SDN 01 Sewurejo, Sudarsi, mengatakan pemisahan itu dilakukan karena semua siswa perempuan di sekolahnya berhijab.
Baca Juga: Tradisi Petan, Cara Perempuan Berinteraksi Sosial Sejak Zaman Majapahit
“Keramasnya dipisah. Siswa laki-laki di halaman, siswa perempuan di belakang supaya aurat mereka ini tidak terlihat oleh masyarakat umum. Sebab semua siswa perempuan di sini pakai hijab,” ujarnya.
Sebagian siswa melakukan keramas mandiri, dan sebagian lainnya dibantu para guru.
Kegiatan yang diikuti 84 siswa di semua tingkat (I-VI) dilakukan untuk membasmi kutu rambut yang mungkin ada pada siswa.
Pasalnya, sebelumnya seorang siswa setempat, T kedapatan berkutu rambut cukup banyak.
“Utamanaya kegiatan ini untuk menjaga kesehatan rambut. Karena mungkin saja anak-anak ini berkutu rambut,” imbuh dia.
Baca Juga: Viral Guru Potong Rambut Anak SD yang Penuh Kutu, Netizen Ramai Beri Pujian
Sebelumnya, aktivitas guru yang menyisir siswa perempuan yang penuh kutu rambut viral di media sosial sejak Rabu (31/8/2022). Ternyata mereka berasal dari SDN 01 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Sang guru adalah Zera Ayu Fatmawati dan anak didiknya adalah T.
Zera mengunggah aktivitas tersebut di akun TikTok pribadinya pada Selasa (30/8/2022).
Unggahan tersebut ternyata direpost oleh akun artis Baim Wong dan diberitakan di akun Instagram Lambe Turah.
Pantauan Solopos.com, di Instagram Lambe Turah ini, Kamis (1/9/2022) postingan yang diberi caption “ibu guru penyayang…” itu disukai lebih dari 216.000 orang.
Sementara itu, saat Solopos.com, menemui Zera di sekolah, Kamis, ia mengatakan bahwa penyisiran rambut muridnya itu dilakukan Selasa (30/8/2022).
Awalnya, ia melihat T resah saat mengikuti pelajaran. T selalu menggaruk-garuk kepalanya yang ditutupi jilbab tersebut.
Penasaran, Zera pun mendekat dan mendapati bajunya dipenuhi kutu yang berjatuhan dari rambut.
“Anaknya itu resah. Garuk-garuk kepala terus. Lalu saya dekati ternyata di baju ada titik-titik hitam. Itu kelihatan sekali karena hari itu pakai seragam baju putih. Lalu saya amati lagi termyata kutu,” ujarnya.
Ia menduga bahwa di kepala muridnya itu ada lebih banyak lagi kutu.
“Lalu saya minta izin kepada anak itu untuk membuka jilbabnya untuk diperiksa. Ternyata benar, kutunya banyak sekali,” imbuh Zera didampingi Kepala Sekolah, Sudarsi.
Spontan, ia meminta teman gurunya untuk membeli sisir kutu di warung dekat sekolah. Dan si anak pun diajak keluar kelas untuk dibersihkan kutunya.
Saat akan dibersihkan, rambut T terlalu kusut sehingga tak bisa disisir sempurna. Sehingga ia berinisiatif untuk memotong sebagian rambutnya agar bisa disisir dan dibersihkan kutunya.
Seperti dalam tayangan video aktivitas ini, kutu-kutu berjatuhan dari rambut T.
Aktivitas ini kemudian diunggah Zera di akun TikToknya pada hari yang sama.
“Saya memang aktif di media sosial. Lalu saya unggah di TiTok,” imbuh Zera yang kemarin masih diikuti 70.000 orang dan sekarang bertambah menjadi 200.000 orang ini.
Sepulang sekolah, Zera mengunjungi rumah T dan menyampaikan kejadian di sekolah tersebut kepada keluarganya.
“Saya bilang kepada ibunya, bahwa kutunya sudah dibersihkan. Dan saya juga menyampaikan permohonan maaf karena terpaksa memotong rambutnya. Ibunya malah berterima kasih sudah merawat anaknya. Dan ternyata keluarga sudah mencoba membasmi kutu T tapi belum berhasil,” ujarnya.
Di sisi lain, ia meyakini bahwa banyak siswa lain di sekolahnya yang memiliki masalah yang sama dengan T.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
