SOLOPOS.COM - Potongan video yang menunjukkan pangkalan udara Suriah dekat kota Homs, digempur rudal AS, Jumat (7/4/2017).(JIBI/Solopos/Reuters/Syrian TV)

Presiden Suriah Bashar Assad menyebut serangan senjata kimia di Idlib direkayasa sebagai alasan serangan udara AS.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut dugaan serangan gas kimia yang dituduhkan kepada pemerintahannya pekan lalu di Idlib adalah 100% dibuat-buat atau direkayasa. Bashar menuding tuduhan itu hanya sebagai pembenar bagi serangan udara AS ke Suriah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam wawancara khusus dengan AFP yang dikutip Antara, Assad menyatakan militer Suriah sudah menyerahkan stok senjata kimianya kepada badan internasional pada 2013 setelah kesepakatan yang dibuat pada tahun itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Assad menyatakan Suriah telah berjanji tidak akan menggunakan senjata kimia. Namun, tiba-tiba AS dan Barat menuduh militer Suriah menyerang Provinsi Idlib dengan senjata kimia berdasarkan video yang beredar.

Serangan 4 April di Kota Khan Sheikhoun itu menewaskan banyak orang meskipun belum ada bukti senjata kimia itu berasal dari militer Suriah. Tudingan penggunaan senjata kimia mendasari AS melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara di Suriah yang merupakan serangan langsung pertama Barat terhadap pemerintah Assad.

Assad menyatakan Suriah hanya membolehkan investigasi yang netral terhadap serangan senjata kimia itu. Rabu (12/4/2017) lalu, Rusia memveto rancangan resolusi PBB yang mengutuk serangan senjata kimia oleh pemerintah Suriah.

Sementara itu sampel dari Khan Sheikhoun telah diperiksa dan disimpulkan positif gas sarin. Rusia sendiri menuduh pemberontak Suriahlah yang menumpuk senjata kimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya