SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang melanda perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

“Korban yang meninggal itu jumlah sementara dan kemungkinan bertambah,” kata Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fahrizal mengatakan temuan tentang jumlah korban meninggal dunia meningkat, sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 hilang.

“Kami yakin jumlah korban tsunami terus bertambah, karena masih banyak yang belum ditemukan dan hilang,” ujarnya.

Dia mengatakan lokasi korban tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda tersebut 17 titik.

Sebanyak 17 titik itu, antara lain Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Anyer, Pulau Sangiang, Menes, Pulau Hampeleum, Banyuasin, dan OSC Lampung.

Jumlah korban yang meninggal dunia terbesar di Panimbang 74 orang, Carita 70 orang, OSC Lampung 55 orang, Tanjung Lesung 46, Sumur 38, Labuan 12 orang, dan Anyer 12 orang.

Saat ini, Basarnas dan tim koordinasi lainnya masih melakukan evakuasi dan pencarian jenazah korban tsunami di sejumlah titik.

“Kami berharap semua korban tsunami bisa ditemukan dan teridentifikasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya