SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona pemicu Covid-19. (Antara-Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Karyawan SMAN Kebakkramat, Karanganyar, Sutarno, 48, yang sebelumnya terkonfirmasi positif virus corona, Sutarno, 48, meninggal pada Jumat (23/4/2021) sekitar pukul 15.30 WIB.

Karyawan yang bertugas sebagai penjaga malam itu meninggal sehari selesai masa isolasi mandiri. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sutarno sudah mengantongi surat selesai melaksanakan isolasi mandiri dari puskesmas pada Kamis (22/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, sehari kemudian Sutarno meninggal dunia di rumahnya. Sutarno merupakan satu dari delapan karyawan SMAN Kebakkramat yang terkonfirmasi positif Corona pada awal April lalu.

Baca Juga: Lockdown SMAN Kebakkramat Karanganyar Dibuka, Tapi Siswa Belum Boleh ke Sekolah

Kasus itu sempat membuat SMAN Kebakkramat melakukan lockdown selama 10 hari. Kepala dusun tempat tinggal Sutarno, Agus Suseno, membenarkan informasi itu.

"Nggih memang klaster hasil tracing SMAN [Kebakkramat]. Termasuk satu dari tujuh orang. Sebetulnya tanggal 22 April [Kamis] itu sudah bebas isolasi mandiri. Surat dari puskesmas sudah keluar. Kan beliau orang tanpa gejala [OTG] sehingga menjalani isolasi mandiri di rumah," kata Agus saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Ditemukan Istrinya

Menurut Agus, Sutarno sudah lama bekerja di SMAN Kebakkramat. Berawal dari petugas kebersihan kemudian saat ini ia menjadi penjaga malam.

Baca Juga: Klaster Covid-19 SMAN 1 Kebakkramat: 17 Orang Positif

Agus menuturkan momen terakhir karyawan SMAN Kebakkramat yang sempat positif Corona itu sebelum ditemukan istrinya dalam kondisi tak bernyawa.

"Sore pukul 15.00 WIB, istrinya pulang kerja. Dia [Sutarno] tanya ke anaknya apakah istrinya sudah pulang. Kebetulan, istrinya mendengar dan menjawab 'Wis mulih, aku tak adus sik'. Selesai mandi, istrinya masuk kamar dan melihat beliau [Sutarno] sudah meninggal," jelasnya.

Keluarga meminta tolong tetangga yang bekerja sebagai petugas medis di salah satu rumah sakit Karanganyar. Agus menuturkan pemerintah desa berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Kebakkramat untuk menentukan proses permakaman.

Baca Juga: Terjaring Penyekatan di Cemara Kandang Karanganyar, Tak Semua Pengemudi Luar Jateng Diminta Putar Balik

"Kami hanya antisipasi karena bebas isolasi mandiri kan baru Kamis. Kami kan juga enggak tahu. Puskesmas menyarankan pemakaman secara protokol kesehatan. Kami meminta bantuan BPBD Karanganyar," ujarnya.

Pemulasaran Jenazah

Agus menyampaikan pemulasaran hingga pemakaman karyawan SMAN Kebakkramat yang sempat positif Corona itu menggunakan protokol kesehatan.

Petugas dari BPBD Karanganyar mengenakan alat pelindung diri (APD) saat melaksanakan prosesi tersebut. Pemakaman rampung pukul 19.30 WIB. Sutarno dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

Baca Juga: Dinkes Karanganyar Hanya Bisa 1 Kali Gelar Razia Bahan Pangan Selama Ramadan, Kenapa?

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganganyar, Purwati, menuturkan Sutarno sempat terkonfirmasi positif Covid-19. Statusnya saat itu adalah OTG sehingga wajib isolasi mandiri di rumah.

Karyawan SMAN Kebakkramat itu sudah menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari seusai terkonfirmasi positif Corona pada Kamis.

Satu Rumah Kena Covid-19

"Iya betul meninggal dan pemakaman menerapkan protokol kesehatan. Isoman selesai tanggal 22. Selama isoman dipantau bidan setiap hari melalui Whatsapp. Tidak ada gejala. Hari ini [Jumat] statusnya sudah bebas isoman. Sudah dapat surat dari puskesmas bahwa ia sudah selesai isoman," ujar Purwati.

Baca Juga: 2 Pejabat di Karanganyar Positif Covid-19, 1 Sudah Divaksin

Selain Sutarno, lanjut Purwati, istri dan anaknya juga sempat terkonfirmasi positif Covid-19 hasil pelacakan tingkat II. Purwati menjelaskan istri dan anak Sutarno juga menjalani isoman dan rampung, Jumat ini.

"Satu rumah kena [terkonfirmasi positif Covid-19]. [Istri dan anak] selesai pemantauan 23 April. Jadi sebetulnya yang meninggal dan keluarganya ini pasien positif Covid-19 yang sudah selesai isoman selama 14 hari. Tidak ada keluhan hingga 14 hari maka sudah selesai isoman. Bahkan tadi katanya masih sempat bercanda dengan bidan desa melalui WA," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya