Baru Sehari Ditertibkan, PKL Masjid Agung Karanganyar Balik Lagi

Solopos.com, KARANGANYAR — Satpol PP Karanganyar benar-benar dibuat pusing dengan ulah pedagang kaki lima (PKL) dadakan di depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar.

Baru ditertibkan, PKL dadakan kembali menggelar dagangan di lokasi tersebut, Jumat (17/6/2022). Mirisnya pedagang kembali menggelar dagangan hanya berselang sehari setelah ditertibkan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petugas Satpol PP lantas menertibkan kembali para PKL. “Bingung saya, baru ditertibkan wis balik meneh,” ujar Kasi Trantibum Satpol PP Karanganyar, Aris Indriyanto, kepada Solopos.com, Jumat.

Pedagang begitu lihai mengelabui petugas. Saat petugas berhasil menertibkannya, mereka akan kembali lagi mangkal di depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar. Para pedagang pintar melihat peluang banyaknya warga yang mendatangi Masjid Agung Karanganyar, terutama di saat sore hari.

Baca Juga: Satpol PP Bubarkan PKL di Depan Masjid Agung Karanganyar

“Para pedagang langsung jualan di depan Masjid Madaniyah. Mereka tahu kalau situasinya sedang ramai-ramainya,” katanya.

Meski dibuat pusing, ia mengaku tidak menggunakan tindakan represif dalam menertibkan para PKL dadakan tersebut. Petugas Satpol PP masih mengedepankan pendekatan persuasif kepada mereka. Jika nanti pendekatan ini tak membuahkan hasil, pihaknya baru akan melakukan tindakan tegas.

“Sekarang tetap persuasif. Kita jelaskan di larang jualan di sana,” katanya.

Ruas jalan di depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar ditetapkan kawasan bebas dari PKL dan parkir. Sebab keberadaan aktivitas pedagang di lokasi tersebut selain mengganggu arus lalu lintas juga menjadikan kawasan di sana tidak rapi.

Baca Juga: PKL di Masjid Agung Karanganyar Lihai Kucing-Kucingan, Satpol PP Gerah

Sebagaimana diberitakan PKL baru bermunculan di ruas jalan depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar. Keberadaan PKL baru ini membuat pedagang yang sebelumnya berjualan di lokasi tersebut marah. Hal ini lantaran mereka telah direlokasi ke lokasi lain. Namun setelah direlokasi muncul PKL baru. Pedagang baru ini seolah dibiarkan saja.