SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Bank Sampah Mandiri yang dikelola pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sragen yang baru sebulan beroperasi mampu menghasilkan pendapatan senilai Rp3,9 juta.

Pendapatan tersebut diperoleh dari hasil penjualan sampah seberat 1,5 ton selama Agustus. Bank Sampah Mandiri Dinas PUPR Sragen diresmikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Jumat (13/9/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati berharap Bank Sampah Mandiri Dinas PUPR bisa menjadi pionir berdirinya bank sampah di kantor organisasi perangkat daerah (OPD) lain dan di lingkungan masyarakat.

“Harapannya kalau di semua dinas sudah ada bank sampah seperti ini untuk mengajak masyarakat nanti lebih mudah karena sudah ada contohnya. Nanti kami terbitkan surat edaran supaya masing-masing dinas dan perumahan yang cukup besar diimbau untuk memiliki bank sampah,” terang Bupati saat ditemui Solopos.com seusai meresmikan Bank Sampah Mandiri di Kantor Dinas PUPR Sragen.

Kepala Dinas PUPR Sragen Marija mengatakan kata mandiri digunakan karena bank sampah ini diharapkan bisa tetap beroperasi meski terjadi pergantian pucuk pimpinan OPD tersebut. Bank sampah ini dikelola seluruh pegawai Dinas PUPR dengan melibatkan warga sekitar sebagai mitra kerja.

“Perlu diketahui, kondisi TPA [tempat pembuangan akhir] Tanggan sudah sangat overload. Dengan mengelola bank sampah akan mengurangi pembuangan sampah yang dibuang ke TPA Tanggan. Tidak hanya itu, kita justru bisa mendapat tambahan penghasilan setelah menjual sampah-sampah itu,” ucap Marija.

Sekretaris Dinas PUPR Sragen Catur Jatmiko menambahkan sampah yang dikelola Bank Sampah Mandiri berjenis kardus, kertas, botol mineral, koran, besi, dan sampah lainnya.

Alur dari layanan bank sampah ini, pertama nasabah atau anggota datang dengan membawa buku tabungan dan sampah yang sudah dipilah dari rumah. Kedua, petugas mencatat jenis sampah yang dibawa nasabah.

Ketiga, sampah ditimbang sesuai jenisnya. Keempat, nasabah menyerahkan buku tabungan kepada bendahara supaya transaksi tercatat di buku besar. Kelima, nasabah pulang dengan membawa buku tabungan yang sudah terisi daftar nominal uang dan berat sampah yang dikirim.

“Saat ini sudah ada lima pegawai di Dinas PUPR Sragen yang menjadi pelopor berdirinya bank sampah di tempat tinggal masing-masing. Perumahan Puro Arsi merupakan salah satu mitra kerja dari Bank Sampah Mandiri Dinas PUPR Sragen,” terang Catur Jatmiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya