SOLOPOS.COM - Finalis Putra Putri Solo (PPS) 2016 mempresentasikan Tourism Project pada pembekalan PPS 2016 di Loji Gandrung, Solo, Minggu (28/8/2016). Presentasi tersebut bagian dari seleksi bagi 10 pasang finalis PPS 2016. (Nicolous Irawan /JIBI/Solopos)

Putra Putri Solo 2016 berlanjut meskipun hujan belum sepenuhnya berhenti. Rudy menyebut baru kali malam pemilihan PPS diguyur hujan.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyemangati para finalis Putra Putri Solo (PPS) 2016 dan tamu undangan yang tetap tinggal di malam grand final di tengah guyuran air hujan, Sabtu (3/9/2016) malam, di Halaman Balai Kota. Saat memberikan sambutan, Rudy, juga mengatakan agar acara tetap dilanjutkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, ia sempat meminta panitia untuk menunda acara demi kondusifitas, namun tetap dilanjutkan oleh pihak panitia karena sudah berlangsung hingga separuh acara. Rudi mengatakan hujan deras saat malam grand final PPS baru kali pertama terjadi. Ia berharap curahan air hujan yang mengguyur Solo sejak sore ini menjadi pertanda baik bagi Solo.

Ada sebanyak 20 finalis putra dan putri Solo yang tampil dalam malam grand final tersebut. Sesuai dengan tema yang diangkat tahun ini The Awakening of Javanese Soul yang berarti kebangkitan jiwa Jawa, para finalis menampilkan ragam kesenian Jawa di awal acara. Setelah pembukaan, para finalis putri menampilkan tari Golek Mudi Rahayu dilanjutkan para finalis putra dengan tari Baladewa. Selajutnya masing-masing pasangan finalis melantunkan tembang geguritan secara bergantian dan tarian.

Program Director R.Ay Febri H Dipokusumo saat membuka acara mengatakan malam final 2016 ini sangat kental dengan budaya Jawa. Sesuai dengan tema mereka yang diangkat, ia ingin para muda mudi yang akan mewakili dunia pariwisata Solo nanti selalu lekat dengan budaya Jawa.

“Di tengah pengunduran zaman, semoga kita selalu njawani. Tetapi juga tidak terlalu ketinggalan perkembangan teknologi,” harapnya di akhir sambutan.

Kepala Dinas Pariwisata Solo, Eny Tyasni Suzana, berharap banyak kepada para calon duta wisata Kota Bengawan ini. Kebangkitan jiwa jawa menurutnya sudah saatnya digaungkan agar budaya tidak semakin luntur dan tergerus oleh perkembangan zaman. Tema ini sekaligus sebagai bekal untuk para finalis agar selalu menjadikan budaya Jawa sebagai bagian dari jiwanya. Sehingga ke depan mereka bisa mengembangkan Jawa ke dunia internasional.

Malam grand final dihadiri perwakilan duta wisata dan kepala dinas pariwisata Soloraya, Putri Pariwisata Indonesia 2015, Intan Aletrino, dan para stake holder pariwisata Solo. Serta lima dewan juri yang menilai para peserta budayawan Solo Bambang Irawan, R.Ay Febri H Dipokusumo, Irawati Kusumorasri, Prof Dr Andrik Purwasito dari UNS, dan perwakilan Putra Solo 2007. Acara juga dimeriahkan pementasan keroncong Wayang Gendut dan hiburan pentas seni lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya