SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng, Irjen Pol. Condro Kirono. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Aplikasi Smile Police yang diluncurkan awal Februari lalu banyak menerima informasi hoax.

Solopos.com, SOLO — Operator Sistem Informasi Manajemen Layanan Elektronik Kepolisian atau Smile Police Polresta Solo mengeluhkan banyaknya informasi bohong atau hoax yang disampaikan masyarakat lewat aplikasi tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Puluhan laporan informasi pohong diterima petugas operator Smile Police sejak aplikasi itu dioperasikan 1 Januari lalu. Seorang petugas operator Smile Police, Bripda Dewi Nurhayati Yuliandari, mengatakan ada sebanyak enam fitur aplikasi Smile Police yakni Panic Button, E-Bhabinkamtibmas, E-Public Service, E-Complain, E-office, dan E-Learning.

Ekspedisi Mudik 2024

“Polda Jateng membuat aplikasi tersebut untuk memudahkan masyarakat meminta bantuan atau mengadu kepada polisi dengan cepat. Kami mulai mengoperasikan aplikasi Smile Police tanggal 1 Januari,” ujar Dewi sat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (16/2/2017).

Menurut Dewi, masyarakat yang mendapati kejadian apa pun seperti lakalantas, kasus jembret, pencurian, perampokan, narkoba, perjudian, pesta miras, dan lainnya dapat langsung menekan tombol Smile Police. Cara menggunakan aplikasi tersebut masyarakat tinggal menekan tombol bergambar polisi cilik. Untuk login tinggal memasukkan e-mail dan password.

Setiap hari ada dua polwan yang menjadi operator Smile Police bekerja sif dua kali. Sif pertama pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB. Sif kedua pukul 19.00 WIB sampai 07.00 WIB,” kata dia.

Dewi mengakui selama menjadi operator Smile Police sering mendapati masyarakat Solo yang menginformasikan kejadian bohong. Ia mencontohkan pada malam hari pernah ada warga menekan tombol tanggap darurat untuk masalah keamanan dan keselamatan (Panic Button). Namun, setelah ditelusuri informasi itu ternyata bohong.

“Kami menghitung ada dua sampai tiga laporan per hari informasi bohong masuk ke operator Smile Police. Kebanyakan informasi bohong tersebut masuk pada malam hari,” kata dia.

Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara, mengatakan semua anggota Polresta sudah menggunakan aplikasi Smile Police. Aplikasi tersebut dibuat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Kami meminta masyarakat tidak menjadikan aplikasi Smile Police sebagai mainan. Polresta Solo akan menindaklanjuti dengan cepat ketika ada laporan masuk,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya