SOLOPOS.COM - Seorang warga membenahi rambu-rambu bambu di jalan lantaran ada talut sepanjang 25 meter yang ambrol di Dukuh Asri RT 016/RW 002, Desa Srimulyo, Gondang, Sragen, Senin (15/3/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Talut Jembatan Asri di wilayah Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang, Sragen, ambrol saat hujan deras mengguyur pada Minggu (14/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. Talut sepanjang 25 meter dan tinggi 5 meter itu merupakan bangunan yang dibangun pada 2018 lalu oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen.

Badan jalan yang terbawa ambrol selebar 1,2 meter. Kondisi tanah oprit jembatan growong sedalam 2 meter sehingga membahayakan pengguna jalan. Fondasi talut yang lama terlihat setelah talut yang baru dibangun sekitar tiga tahun yang lalu ambrol.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bangunan buk deker juga ikut ambrol ke dasar sungai tanpa nama itu. Jembatan itu menghubungkan wilayah Desa Ngarum Ngrampal dengan Desa-desa di wilayah Kecamatan Gondang, Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Alhamdulillah Perekonomian Indonesia Mulai Menggeliat, Ini Buktinya

Seorang warga yang tinggal berdekatan dengan jembatan itu Mardi, 40, saat ditemui Solopos.com, Senin (15/3/2021) siang, mengatakan warga setempat, khususnya di lingkungan RT 016/RW 002, Dukuh Asri, Desa Srimulyo, Gondang, Sragen menyebut jembatan itu dengan nama Jembatan Mbah Gogo. Kendati rumahnya berdekatan, Mardi yang bekerja sebagai pengrajin batu bata merah itu tak mengetahui proses ambrolnya talut jembatan itu.

“Situasinya hujan deras. Saya sibuk mengamankan batu bata mentah supaya tidak kena hujan. Saat hujan reda, tahu-tahu ada yang bilang kalau talut depan rumah saya ambrol. Kemudian saya lihat ternyata benar. Tanah di dekat jembatan juga growong sedalam dua meter. Kalau terjadi hujan deras lagi maka kondisi tanah itu mengkhawatirkan karena growong-nya bisa bertambah,” ujar Mardi.

Talut Baru

Mardi mengatakan talut yang ambrol itu terhitung merupakan talut baru karena baru dibangun bersamaan dengan pembangunan jembatan sekitar 2018 lalu. Dia mengatakan dulu jalannya cukup sempit dan kemudian dilebarkan dengan tambahan talut baru.

Dia menyampaikan setelah talut baru ambrol maka terlihat fondari lamanya. Dia berharap talut yang ambrol itu segera diantisipasi secara darurat supaya tidak bertambah parah. “Tadi ada petugas dari DPUPR sudah mengecek dan mengukur panjang dan tingginya. Sekitar pukul 08.00 WIB,” katanya.

Baca Juga: Kulit Pohon Kaktus Meksiko Mulai Gantikan Bahan Kain Kulit Binatang  

Sementara itu, Kepala DPUPR Sragen Marija saat dihubungi Solopos.com, Senin, membenarkan bila talut ambrol itu menjadi tanggung jawab DPUPR Sragen. Dia mengatakan yang ambrol itu termasuk berem jalan sebagai akibat tergerus air hujan.

“Tadi, saya sudah perintahkan tim Unit Reaksi Cepat DPUPR Sragen untuk survei lokasi. Secepatnya kami akan rencanakan untuk perbaikan talut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya