SOLOPOS.COM - Waterpark Pluneng tang berada di Desa Pluneng, Kebonarum, Klaten. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten, Sri Mulyani, meresmikan waterpark di Pluneng, Kebonarum, Selasa (25/2/2020). Berbekal wahana baru tersebut, pendapatan asli desa (PADesa) di Pluneng dipatok senilai Rp400 juta sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, waterpark Pluneng berada di sebelah selatan Umbul Pluneng atau Tirta Mulyono Pluneng. Pembangunan waterpark di Pluneng menelan anggaran senilai Rp2 miliar. Jumlah tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wisata Tubing Menjing Sukoharjo Ditutup Sementara Karena Arusnya Deras

Pengerjaan waterpark memakan waktu hingga delapan bulan. Waterpark dilengkapi kolam arus, kolam anak, dan kolam remaja. Di lokasi seluas 3.800 meter persegi tersebut juga dilengkapi fasilitas pendukung, seperti panggung utama, 12 unit kamar mandi, areal parkir, dan lainnya.

Waterpark ini diproyeksikan dapat melengkapi kompleks Umbul Tirta Mulyono seluas 1.400 meter persegi. Tiket masuk di waterpark dan Umbul Tirta Mulyono senilai Rp5.000 per pengunjung.

Serangan Wereng Pada Padi Siap Panen Bikin Petani Madiun Resah

“Lahan yang dijadikan sebagai waterpark ini dahulunya tanah yang tak produktif. Tanah ini milik desa. Setelah ini, tetap ada pengembangan, seperti kolam keceh, seluncuran, penghijauan, gazebo, warung warga,” kata Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sejahtera Pluneng, Agus Hariyanto, saat ditemui wartawan di kompleks waterpark di desanya, Selasa.

Berbekal adanya waterpark dan Umbul Tirta Mulyono serta Umbul Tirta Mulyani, BUMDesa Tirta Sejahtera Pluneng bertekad memberikan kontribusi ke PADesa hingga Rp400 juta di tahun 2020. Sejumlah unit yang dikelola BUMDesa Tirta Sejahtera Pluneng, seperti Umbul Tirta Mulyono dan Tirto Mulyani, pengelolaan sampah, pemancingan, dan agen salah satu bank terkenal di Tanah Air.

Tipu Ratusan Orang, Karyawan Diler Motor Nusantara Sakti Sragen Jadi Tersangka

“Sebelum adanya BUMDesa, PADesa di Pluneng berkisar Rp120 juta [tahun 2017]. Setelah adanya BUMDesa dengan berbagai unit itu, diharapkan PADesa bisa mencapai Rp400 juta,” lanjut Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya