SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu identitas anak

Solopos.com, SRAGEN — Capaian kepemilikan Kartu Indonesia Anak (KIA) di Kabupaten Sragen pada semester I 2022 mencapai 53,24%. Artinya dari 248.930 anak di Sragen, baru sebanyak 132.533 anak yang telah memiliki KIA.

KIA sendiri adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun dan belum menikah yang diterbitkan oleh Dispendukcapil setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sragen, Adi Siswanto, tidak bisa mengatakan bahwa KIA adalah hal yang wajib. Namun sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016, KIA bisa meningkatkan pendataan, perlindungan, dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara.

“Untuk target tahun ini kurang lebih 50%, dari hasil persentase kepemilikan KIA di Sragen yang sebesar 53,24% tentu angka ini telah memenuhi target. Namun penduduk yang dinamis menjadi tantangan dalam pencatatan administrasi kependudukan, sehingga target pun juga terus bertambah,” terang Adi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Identitas Kependudukan Digital Mulai Diterapkan di Sragen, Tapi Masih Terbatas

Selain memudahkan dalam hal administrasi kependudukan, kepemilikan KIA juga memberikan keuntungan lain pada anak yang bersifat ekonomis. Pasalnya, sejumlah toko memberikan diskon kepada anak-anak yang memiliki KIA. Salah satunya toko kue Papa Cookies.

Anak yang memiliki KIA juga bisa mendapat potongan harga tiket saat masuk ke objek wisata tertentu.

Administrator Database Disdukcapil Sragen, Warno, mengatakan di antara 20 kecamatan di Bumi Sukowati, ternyata Miri menjadi kecamatan dengan presentasi kepemilikan KIA tertinggi, yaitu 63,72%. Dari 9.416 anak di Miri, sekitar 6.000 anak di antaranya telah memiliki KIA.

“Kemudian di Kecamatan Sragen, dari 17.956 anak, 10.998 diantaranya telah memiliki KIA. Kemudian di Kecamatan Karangmalang, persentase kepemilikan KIA adalah 60,02%, dari 18.086 anak, 10.855 diantara telah memilki KIA,” terang Warno.

Baca Juga: Sudah Lebih dari 40 Persen, Target Anak Boyolali Miliki KIA Lebihi Target RPJMD

Kecamatan Masaran menduduki peringkat ketiga terbawah dalam persentase kepemilikan KIA. Padahal Masaran adalah kecamatan dengan total anak terbanyak di antara 20 kecamatan yaitu, sebanyak  21.077 anak. Namun hanya 9.578 anak yang memiliki KIA, yaitu sebesar 43,77%.

Kemudian kecamatan dengan persentase terendah adalah Tangen, yaitu 40,57%. Hanya 2.896 anak yang punya KIA dari total 7.139 anak. Disusul dengan Kecamatan Sukodono dari 8.136 anak, sebanyak 3.561 anak diantaranya memiliki KIA, yaitu 43,77%.

Adi menambahkan dalam upaya pelayanan pencatatan administrasi kependudukan secara menyeluruh, salah satunya dilakukan dengan sistem jemput bola. Ketika di suatu daerah capaiannya masih sedikit, maka menjadi prioritas program jemput bola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya