SOLOPOS.COM - Petugas menunjukkan cara pemulasaraan jenazah Covid-19 dalam pelatihan pemulasaraan jenazah Covid 19 di Kantor BPBD Boyolali, Selasa (2/6/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pemkab Boyolali mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 yang diikuti petugas kesehatan dari 11 rumah sakit di kabupaten tersebut, Selasa (2/6/2020).

Melalui kegiatan tersebut diharapkan semua rumah sakit di Boyolali memiliki kesiapan yang sama dalam merawat jenazah pasien corona. Sejauh ini, baru satu rumah sakit (RS) di Boyolali yang memiliki kemampuan mengurus jasad pasien sesuai protokol Covid-19. RS itu yakni RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pelatihan pengurusan jenazah Covid-19 itu digelar di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa. Menurut Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Evi Eko Sunaryati, kegiatan tersebut menyasar 11 rumah sakit.

Wali Kota Solo Rudy Siapkan Perwali Protokol Kesehatan, Ini Poin-Poinnya

"Masing-masing rumah sakit ada dua petugas yang mengikuti kegiatan pelatihan," kata dia kepada wartawan, Selasa.

Kegiatan tersebut berlangsung setelah ada koordinasi dengan RSUD Pandan Arang dan BPBD Boyolali. Dia mengakui sejauh ini di Boyolali, pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 yang sesuai standar baru dilakukan di RSUD Pandan Arang.

Pelatihan Melibatkan MUI

"Diharapkan nantinya seluruh rumah sakit di Boyolali ikut andil di dalamnya, tidak hanya di RSUD Pandan Arang. Kabupaten Boyolali ini luas, ada yang jauh [dari RSUD Pandan Arang]. Jika ada kasus di Juwangi misalnya, jenazah kalau harus dikirim ke RSUD Pandan Arang butuh waktu tempuh 1,5 jam, tentu tidak efektif," lanjut dia.

2 Pasien Baru Covid-19 Wonogiri: ABK Pelni dan Alumnus Pondok Temboro Magetan

Pelatihan penanganan jenazah pasien Covid-19 tersebut melibatkan RSUD Pandan Arang Boyolali dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai narasumber.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Pandan Arang, Astrid Fitrian Purwandari, mengatakan ada standar tertentu yang harus diketahui dan disiapkan rumah sakit untuk merawat jenazah Covid-19.

"Kita tidak tahu jika tiba-tiba ada pasien meninggal di rumah sakit dan harus segera dilakukan pemulasaraan. Harapan kami semua punya kemampuan yang sama. Dengan begitu jenazah tidak perlu dioper-oper ke rumah sakit. Apalagi jika sudah mulai new normal, semua harus siap," kata dia.

Update Covid-19 Sukoharjo: Jadi 73 Kasus, Kwarasan & Cemani Tertinggi

Dia mengatakan sejauh ini RSUD Pandan Arang Boyolali sudah memulasarakan sekitar 15 jenazah, baik untuk kasus positif Covid-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, dalam kegiatan pelatihan tersebut, setiap jenazah yang terpapar Covid-19 dirawat sesuai protokol kesehatan. Mulai dilapisi plastik, diberi kain kafan, hingga dimasukkan kantung jenazah, dan peti jenazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya