SOLOPOS.COM - Ilustrasi berita hoax (Holy Kaw!)

Bareskrim mengungkapkan ada 1 sutradara di balik hoax teror dan penculikan terhadap ulama.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri mengaku sudah mengelompokkan para pelaku pembuat isu teror pemuka agama yang kini dibagi menjadi dua kelompok. Mereka menggoreng isu tersebut agar dapat mempengaruhi masyarakat di seluruh Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, mengatakan kelompok pertama membuat berita palsu mengenai penculikan ulama guru ngaji, dan para muadzin, sedangkan kelompok yang kedua membuat berita palsu? mengenai penghinaan terhadap tokoh ulama. Menurutnya, polisi telah menemukan penggiringan penyebaran berita palsu itu yang dimulai sejak Januari-Februari 2018.

“?Berdasarkan data yang dimiliki Bareskrim Mabes Polri, rentetan penyebar hoax itu terlihat dari penangkapan yang telah dilakukan belakangan ini. Sejak Januari-Februari 2018 ada sebanyak 28 pelaku penyebaran berita palsu telah tertangkap dengan berbagai penggiringan opini palsunya,” tutur Ari, Kamis (22/2).

Dia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan termakan oleh berita palsu yang disebarkan oleh para pelaku. Menurutnya, ada satu sutradara yang tengah melakukan settingan opini agar membuat negara ini seolah-olah dalam kondisi berbahaya.

“Sebab, agenda setting dari sutradara isu ini dibuat agar seolah-olah Indonesia sedang dalam kondisi berbahaya. Tujuannya tentu untuk memprovokasi masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya