SOLOPOS.COM - Bright gas. (Antara)

Solopos.com, SOLO — PT Pertamina Persero Marketing Operation Region IV menyalurkan Bright Gas senilai Rp2,455 miliar di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dalam penyaluran itu, Pertamina menggandeng pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bright Gas yang merupakan bahan bakar tak bersubsidi disalurkan kepada masyarakat mampu. Program penyaluran Bright Gas itu dinamai Pinky Movement.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Pjs General Manager Pertamina MOR IV Rahman Pramono Wibowo mengatakan program kemitraan itu bertujuan membantu meningkatkan perekonomian pelaku UMKM. Program itu merupakan sinergi Pertamina dan UMKM untuk menyalurkan LPG nonsubsidi.

Tak Terpuji! Ayah Tega Memperkosa Anak Kandung Gara-Gara Terangsang Pas Dipijat

"Para pelaku UMKM ini adalah mereka yang kesehariannya tidak lepas dari penggunaan bahan bakar LPG baik itu penjual atau pangkalan LPG ataupun usaha-usaha seperti kuliner yang menggunakan LPG sebagai bahan bakarnya," ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/6/2020).

Rahman menambahkan tujuan program itu untuk mengedukasi pelaku UMKM dan masyarakat agar penyaluran LPG menjadi tepat sasaran. Selama ini, masih banyak para pelaku usaha maupun masyarakat yang belum paham terkait perbedaan dan peruntukan LPG subsidi dan nonsubsidi.

Sah! Ini Ketentuan Pemungut Pajak Digital Netflix dan Kawan-Kawan

"LPG 3 kg tabung hijau yang merupakan program subsidi pemerintah masih sering kita jumpai digunakan oleh masyarakat mampu. Sehingga Melalui program Pinky Movement kami sekaligus mengedukasi terkait hal tersebut agar penyaluran LPG tepat sasaran," tambahnya.

Selain di Boyolali senilai Rp2,455 miliar, Pertamina MOR IV menargetkan penyaluran program kemitraan pada 2020 senilai Rp18 miliar. Pada 2019, Pertamina MOR IV berhasil menyalurkan program kemitraan senilai Rp31 miliar dengan jumlah 500 mitra binaan UMKM yang tersebar di wilayah Jateng-DIY.

Kemitraan

Menurut Rahman, program tersebut juga sekaligus menjawab amanat dari Kementerian BUMN yang meminta seluruh perusahaan pelat merah untuk mengoptimalkan penyaluran program kemitraan guna membantu para pelaku UMKM agar bangkit kembali.

Hadapi Mantan Rival di Pilkada Klaten 2020, Sri Mulyani: Tak Masalah!

Muhammad Fahrudin selaku salah satu pengaju program kemitraan program Pinky Movement di wilayah Boyolali, yang merupakan pelaku UMKM di bidang peternakan ayam, mengungkapkan usaha yang ditekuninya merasakan manfaat dari program tersebut.

"Program Kemitraan dari Pertamina ini sangat membantu UMKM untuk dapat terus menjalankan usahanya dengan biaya pinjaman murah, terutama saat ini ketika semua sektor usaha terdampak pandemi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya