SOLOPOS.COM - Ilustrasi kota metropolitan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dewi Virgiyanti, memaparkan dalam visi pengembangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), ada dua daerah yang disiapkan untuk menjadi kota metropolitan. Kedua daerah itu yakni Kota Semarang dan Kota Solo.

“Visi kami ada pengembangan pusat pertumbuhan, seperti metropolitan. Maka Semarang dan Surakarta bisa jadi metropolitan baru menuju kota global dan ekonomi hijau,” kata Dewi saat penyampaian paparan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (29/4/2024).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dewi meminta pengembangan kota menuju metropolitan bisa bisa dilakukan secara fungsional atau tak hanya sebatas administrasi. Oleh karena itu, strategi-strategi konkret harus disiapkan segera untuk mengatasi segala permasalalahan, khususnya yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) selama ini.

“Seperti Pantura Jateng ini sebenarnya berpotensi menjadi wisata kreatif, jadi pusat perkotaan dan pertumbuhan serta pengembangan, baik industri, regional,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, membenarkan bila Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapat tugas untuk membawa kotanya menjadi daerah metropolitan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektor untuk membahas strategi ke depan.

“Bappenas tadi arahannya, Semarang disiapkan jadi kota metropolitan. Dan tentunya pasti banyak perencanaan yang harus terintegrasi. Apalagi Kota Semarang dikelilingi kabupaten/kota lain, banyak industri, pesisir, pegunung dan sebagainya. Maka nanti akan kita siapkan dengan baik,” terang Wali Kota Semarang.

Disinggung mengenai banjir di Kota Semarang yang menjdi PR lantara tak pernah absen tiap tahunnya, Ita mengeklaim masalah tersebut saat ini sudah berhasil ditekan. Tak hanya itu, saat ini Pemkot Semarang juga sedang menyiapkan normalisasi sebagai bentuk upaya penanganan jangka panjang.

“Kita sudah lihat mana saja yang jadi handicap penanganan banjir. Pertama wilayah barat, satu normalisasi Kali Plumbon, saat ini sudah pembebasan lahan. Kedua wilayah timur, sekitaran Banjir Kanal Timur (BKT), Kali Babon karena terkait Dumbo Sayung, terus intruksi Pak Menteri [PUPR], [Sungai] Babon memang harus ditangani selain Kali Tenggang, ada juga Kali Seringin,” terangnya.

Kedepannya, Ita mengaku penanganan banjir di Kota Semarang tak hanya sebatas pada pompa. Aspek lainya bakal segera disiapkan dengan melibatkan pakar atau para ahli lingkungan untuk mencari rumusan-rumusan penyelesaian masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya