SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Tim panjat tebing Kabupaten Banyumas mengawinkan medali emas kelas speed perorangan putra dan putri pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2009, Senin (27/7).

Pada bagian putra, Tomi Mamiri memastikan medali emas setelah mengalahkan rekan setimnya yang juga peraih medali emas PON XVII 2008, Dharma Wahyu. Tomi mencatatkan waktu 9,05 detik, unggul 0,51 detik dari Dharma yang membukukan waktu 9,66 detik di final.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Di bagian putri, Mitri Sulasmi memastikan medali emas bagi Banyumas dengan mengalahkan Dwi Handayani dari Karanganyar pada final. Mitri membukukan catatan waktu 15,88 detik, unggul jauh dari Dwi yang hanya mencatatkan waktu 16,56 detik.

Tomi yang masih berusia 17 tahun mengaku senang bisa mengalahkan Dharma yang merupakan senior sekaligus peraih medali emas pada PON tahun lalu. “Senang bisa mengalahkan senior. Namun saya tidak puas dengan torehan waktu saya di sini,” ujar Tomi yang gagal mencetak rekor waktu tercepat di ajang ini.

Rekor waktu tercepat di kelas speed putra dipegang Dharma Wahyu dengan catatan 8,72 detik yang dibukukan pada semifinal. “Meski mencetak rekor, tentunya saya aukup kecewa gagal merebut medali emas. Saya sudah melakukan yang terbaik dan maksimal, sekarang giliran yang lebih muda yang menang,” ujar pemanjat berusia 25 tahun ini.

Kendati menang, tim panjat tebing Banyumas mengaku kecewa karena salah satu atlet putri mereka, Santi Wellyanti didiskualifikasi setelah melakukan tiga kali fault start pada semifinal. Akibat diskualifikasi tersebut, Santi sempat syok karena gagal sebelum memanjat.
“Meski kami menang, kami sedikit kecewa karena kondisi salah satu atlet kami seperti itu (syok),” ujar manajer tim panjat tebing Banyumas, Aji S kepada wartawan.

Mengenai kemungkinan kesalahan teknis yang membuat atletnya terdiskualifikasi, Aji mengatakan untuk menyatakan ada kesalahan teknis harus ada pembuktiannya. “Sudah lah, pertandingan sudah selesai,” tutur Aji yang mengaku tidak akan melakukan protes kepada panitia pelaksana.

Sementara ketua pelaksana pertandingan panjat tebingArie Budiyanto memastikan apa yang terjadi pada Santi murni karena fault start. “Kami sudah mengecek alat dan tidak ada kerusakan, tidak ada kesalahan teknis,” ujar dia.
anh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya