SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Realisasi pendapatan dari sektor jasa kebersihan Kabupaten Karanganyar tahun 2012 di bawah target. Salah satu penyebabnya banyak warga pengguna jasa yang nakal tidak membayar retribusi kebersihan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kebersihan Lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Agung Sri Aji, saat ditemui wartawan, Selasa (12/2/2013), mengatakan realisasi pendapatan dari sektor jasa kebersihan pada tahun lalu hanya Rp231 juta. Padahal pendapatan dari sektor itu ditarget mampu mencapai angka Rp258 juta.

Selain karena faktor kurangnya kesadaran masyarakat, Aji menganalisis, tingginya target pendapatan menjadi pemicu terhadap tidak terpenuhinya target tersebut.   “Target pendapatan tahun 2012 naik 100 persen dibandingkan target tahun sebelumnya,” kata dia.

Disamping faktor keengganan warga membayar retribusi sampah, Aji menjelaskan, ada juga sebagian pengguna jasa kebersihan yang merasa keberatan dengan besarnya nominal retribusi. Sejak tahun 2010 nilai retribusi kebersihan di Kabupaten Karanganyar ditetapkan Rp3.000/bulan untuk pengguna jasa kebersihan kawasan perkotaan dan Rp2.000/bulan di pedesaan.

“Untuk Karanganyar retribusi sebesar itu terlalu tinggi.”

Sehingga implementasi di lapangan, menurut Aji, ada sebagian masyarakat yang nekat menawar nominal retribusi. Subjek yang dikenakan retribusi kebersihan bermacam-macam, mulai dari kategori rumah tangga, perusahaan swasta dan pedagang kaki lima (PKL).  “Untuk perkantoran ada 48 unit, perbankan 10 unit dan PKL Pasar Jumat 100 orang,” rinci dia.

Lebih lanjut Aji mengungkapkan, saat ini ada 17 armada pengangkut sampah yang dioperasikan mengangkut sampah dari enam wilayah kecamatan di Bumi Intanpari. Enam kecamatan yang sudah terlayani jasa kebersihan DKP Karanganyar yakni Kecamatan Karanganyar, Tawangmangu, Tasikmadu, Jaten, Colomadu dan Gondangrejo. Dari 17 armada sampah DKP Karanganyar setidaknya ada dua armada yang sudah tidak lagi laik jalan.

Pada bagian lain, legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Karanganyar, Rohadi Widodo, menyoroti perlunya peningkatan kesejahteraan petugas kebersihan lapangan. Utamanya untuk kategori tenaga harian lepas (THL) dan tenaga kontrak. “Saya pikir sudah saatnya kesejahteraan mereka ditingkatkan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya