SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGMOJO—Sedikitnya 50 peternak ayam yang berada di kawasan UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Karangmojo hari ini (17/12) dipanggil ke kantor kecamatan Karangmojo menyusul banyaknya warga yang protes akibat dampak lingkungan dari aktivitas peternakan.

Kepala UPT Puskeswan Karangmojo, Wasidi menjelaskan pemanggilan tersebut bertujuan untuk memusyawarahkan antar peternak ras komersial baik layer maupun broiler serta melakukan penanggulangan limbah kotoran ayam. Karena saat ini sebagian besar para peternak kurang memperhatikan faktor lingkungan dengan hanya mempertimbangkan tempat jauh dari pemukiman.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Memang ini dilakukan karena ada beberapa peternak yang mendapatkan protes dari warga seperti yang terjadi di Semin dan Ngawen belum lama ini,” terangnya, Sabtu (17/12).

Wasidi menambahkan peternak diharapkan memiliki bekal guna mengurangi bau pencemaran yang menyengat serta memutus siklus hidup lalat sehingga dapat memberantas larva lalat. Hal itu menurutnya penting karena selain dampak lingkungan peternakan ayam juga bisa menimbulkan penyakit jika limbah kotoran ayam tidak dikelola dengan baik.

“Limbah kotoran ini sebenarnya bisa digunakan untuk pupuk siap pakai bahkan nilai jualnya tinggi,” pungkasnya.(HARIAN JOGJA/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya