SOLOPOS.COM - HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFI Veteran beserta TNI serta pelajar mengikuti upacara peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan,Jl. Kusumanegara, Jogja Senin (10/11). Upacara Ziarah Nasional tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Veteran untuk pendataan diperlukan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Belum semua veteran ataupun janda yang ditinggal veteran perang kemerdekaan di Gunungkidul mendapatkan tunjangan. Oleh sebab itu Kantor Administrasi Veteran Gunungkidul terus melakukan pendataan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Administrasi Veteran Gunungkidul Mayor Inf Wahyudi Hutomo mengatakan di Gunungkidul tercatat ada 170 veteran. Namun belum semuanya terdata. Diketahui baru terdapat 109 veteran yang sudah memperoleh tunjangan pensiun.

Ekspedisi Mudik 2024

“Belum semua mendapatkan tunjangan. Saat ini kami masih terus mendata,” ungkapnya, Rabu (16/8/2017).

Pendataan yang dilakukan ditujukan agar semua veteran dapat memperoleh haknya. Pasalnya tidak dipungkiri masih ada puluhan veteran yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal menurut dia para veteran turut andil dalam meraih kemerdekaan.

“Kami mengimbau kepada para veteran atau keluarganya untuk mendaftar agar mendapatkan tunjangan veteran,” katanya.

Sementara itu, seorang veteran perang kemerdekaan, warga Dusun Plembungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Sugeng, 91, mengaku tak sanggup lagi bekerja. Dia hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan mengandalkan bantuan orang lain.

“Istri saya sudah meninggal dan anak-anak saya semuanya sudah berumahtangga. Mereka hanya sesekali berkunjung ke rumah,” ungkapnya.

Sugeng mengaku selama ini belum pernah mendapatkan uang tunjangan ataupun uang pensiunan sebagai seorang veteran. Sugeng yang merupakan seorang tentara Pembela Tanah Air atau Peta hingga saat ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Dia mengaku pernah mengajukan permohonan kepada pemerintah beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini belum disetujui.

“Saya pernah mengajukan, tapi saya tidak tahu kok belum disetujui,” kata dia.

Kakek tujuh orang anak tersebut mengaku sebagai seorang tentara Peta, dia pernah berperang mempertahankan kemerdekaan. Salah satunya dia pernah mengikuti pertempuran di Ambarawa pada 1945. Sugeng menjadi salah satu yang selamat dari peperangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya