SOLOPOS.COM - Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar (tengah mengenakan jaket merah), berfoto bersama sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian LHK dengan latar belakang pohon sakura di Taman Sakral, Sabtu (11/7/2020). (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR--Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mengapresiasi keberadaan pohon khas Jepang, sakura, di sekitar Cemara Kandang, Tawangmangu, Karanganyar.

Pohon khas dari negara yang mendapat julukan negeri matahari terbit itu ditanam di wilayah pegunungan Karanganyar sejak awal 2018.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun Solopos.com, 60 pohon sakura ditanam di dua lokasi di sekitar Cemara Kandang, Tawangmangu. Tepatnya di Taman Sakura Lawu (Sakral) dan Bukit Sakura Lawu. Dua lokasi itu berhadapan dan hanya terpisah Jalan Raya Karanganyar-Tawangmangu.

Legislator Solo Meninggal karena Covid-19, Gedung DPRD Jateng Ditutup

Ekspedisi Mudik 2024

Sebanyak 60 pohon sakura itu ditanam pada lahan seluas 1,2 hektare (ha). Penanaman pohon sakura merupakan kerja sama lima pihak, yakni Toyota Indonesia melalui program Toyota Forest, dan Perum Perhutani. Selain itu  Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPPTPDAS) Kementerian LHK, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, mengapresiasi kerja sama sejumlah stakeholder terkait. Dia menyampaikan itu saat melakukan kunjungan kerja (kunker), Sabtu (11/7/2020). Siti Nurbaya mengunjungi Taman Sakral dan mengecek lokasi penanaman pohon sakura.

"Di sana [Jepang] kan memang adanya [pohon sakura berbunga] di April. Ya kayak gini juga lah udaranya. Kalau dari sisi akurasi dan seni ini baik, yang di Kyoto, saya pernah liat. Ini [Sakura di Tawangmangu] kalau pohonnya sama [dengan yang di Kyoto] dan berkembang seragam bagus banget," ujar Siti Nurbaya saat berbincang dengan wartawan seusai melihat pohon sakura di Taman Sakral.

Tiga Sepeda Motor Adu Banteng di Karanganyar, Tiga Orang Meninggal

Sayangnya, saat Siti Nurbaya datang ke Taman Sakral, pohon sakura itu tidak berbunga. Dia menyampaikan Kementerian LHK melalui salah satu dirjen akan mempelajari karakteristik pohon sakura di Tawangmangu.

"Nanti kami pelajari. Ini mungkin baik, memasukkan pepohonan [khas dari salah satu negara di luar negeri] ke dalam negeri itu memang harus dipelajari dalam jangka panjang. Jadi saya akan minta Pak Dirjen untuk mempelajari. Kami akan melihat bagaimana pengaruhnya terhadap tanaman asli [lokal]," ujar dia.

 

Viral

Pada kesempatan itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memamerkan keindahan alam Tawangmangu secara umum dan Gunung Lawu secara khusus. Kawasan wisata Tawangmangu menyedot perhatian masyarakat karena pemandangan alam dan hawa sejuk.

Batik Semen Gedhe Sawat Gurdha untuk Cucu Raja

"[Kawasan Tawangmangu] viral karena padat merayap luar biasa. Masyarakat pingin berkunjung. Di jalan, aktivitas normal. [Pemerintah] sudah membuka Grojogan Sewu. Ribuan orang naik gunung karena mereka sudah sulit menahan. Beberapa aktivitas berjalan baik. Kerjasama baik, komitmen merawat, dan menjaga dengan baik," tutur Juliyatmono saat memberikan sambutan di hadapan Siti Nurbaya dan tamu undangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya