SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Kondisi tersebut terus diwaspadai gabungan kelompok tani

Harianjogja.com, SLEMAN-Memasuki musim panen Maret 2018, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih fluktuatif. Kondisi tersebut terus diwaspadai gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Gapoktan Dadi Mandiri Margodadi, Seyegan Sarwono mengatakan, harga gabah pada musim panen ini naik turun. Sebelumnya harga gabah dihargai Rp4.400 per kg, tetapi sempat naik Rp4.600 per kg.

“Jadi masih fluktuatif. Kami selaku Gapoktan masih hati-hati,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (23/3/2018).

Meski fluktuatif, katanya harga gabah tersebut bagi kalangan petani dinilai cukup tinggi. Sebab harga HPP gabah sendiri dipatok Rp3.700 per kg. “Jadi banyak petani yang langsung menjualnya kepada bakul di sawah. Kalau kami masih lihat-lihat, karena kami mengikuti program pemerintah,” ujarnya.

Baginya, harga gabah saat ini juga membantu kalangan petani. Pasalnya pada musim panen sebelumnya harga gabah di lokasi ini turun drastis lantaran kualitas panennya buruk. Kondisi tersebut terjadi karena kawasan ini lebih banyak tertimpa genangan air hujan.

“Jadi padi banyak yang bercampur tanah. Panen tahun lalu kualitas gabahnya jelek. Berbeda dengan tahun ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya