SOLOPOS.COM - Pendeteksi suhu badan penumpang yang bekerja otomatis sedang diuji coba di Stasiun KRL Commuter Line Sudirman, Senin (13/4/2020). Meskipun detektor suhu badan itu ada, petugas masih memeriksa suhu penumpang secara manual. (Bisnis-Aziz Rahardyan)

Solopos.com, JAKARTA -- Kereta Rel Listrik atau KRL Jabodetabek masih dipenuhi penumpang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta dan membuktikan banyak perusahaan bandel. Banyak perusahaan yang tidak mengurangi aktivitas karyawan meskipun sudah ada aturan pembatasan.

Masih tingginya jumlah penumpang sarana transportasi publik menuju DKI Jakarta menjadi masalah yang mengganggu walaupun PSBB Jakarta. Manager External Relations PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Adli Hakim menjelaskan jumlah penumpang KRL masih stabil meski PSBB Jakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mudik ke Pekalongan, Warga Jakarta Positif Corona Meninggal Dunia

Aldi mengungkapkan bahwa setelah PSBB berlaku pada Jumat (10/4/2020), penumpang KRL tercatat di kisaran 82.303 pengguna. Sementara, Sabtu (11/4/2020) sekitar 110.199 pengguna dan Minggu (12/4/2020) di angka 90.208 pengguna.

"Sejak tanggap darurat Covid-19 ini memang stabil di kisaran angka itu, dibandingkan hari weekend sebelum ada pandemi ini kita bisa melayani sampai 700.000 pengguna. Sudah turun jauh memang," ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/4/2020).

Usai Geger Pasien Covid-19 Berbohong, Ratusan Warga Geyer Grobogan Isolasi Diri

Namun pada hari kerja pertama era PSBB, antrean penumpang KRL tampak mengular di stasiun-stasiun daerah penyangga Jakarta. Aldi mencatat penumpang KRL sudah mencapai 97.980 penumpang pada pukul 12.00 WIB.

"Ini pertengahan operasional kita. Jadi kalau hari kerja seperti ini biasanya 200.000 penumpang. Kalau pertengahan sudah mencapai 97.980, berarti perkiraannya nanti total masih di kisaran 180.000 sampai 20.000. Masih sama sebetulnya," tambahnya.

300-an Kasus Baru Virus Corona Tiap Hari, Bukti PSBB Tidak Efektif

Aldi mengungkap bahwa munculnya kepadatan merupakan pengaruh dari dua hal. Pertama, pembatasan jam operasional transportasi umum ke arah Jakarta yang hanya beroperasi pada 06.00 WIB - 18.00 WIB. Kepadatan penumpang KRL saat PSBB Jakarta mayoritas berada di pagi hari.

Perusahaan Bandel

Oleh sebab itu, Aldi berharap demand KRL di pagi hari ini bisa terpecah. Kuncinya ketegasan pemerintah menindak perusahan-perusahaan yang masih bandel tak menerapkan work from home (WFH) dan mempekerjakan karyawan saat pandemi Covid-19.

"Tentunya harus ada pengawasan lebih ketat dan kesadaran dari dunia usaha untuk mengikuti aturan pemerintah di tengah pandemi ini. Bukan mencari-cari celah. Karena kita temui. Tadi beberapa penumpang mengaku dari kantornya masih tidak ada kebijakan sama sekali padahal bukan sektor yang mendapat pengecualian," harap Adli.

Permohonan PSBB Wabah Corona 3 Daerah Ditolak Menkes Terawan

Kedua, terkait physical distancing dalam PSBB Jakarta yang mengatur di dalam gerbong KRL hanya boleh memuat 50 persen kapasitas atau 60 penumpang.

"Jadi kita atur supaya antrean itu di stasiun, itulah yang mungkin terlihat padat. Karena harus kita manajemen, dari stasiun pemberangkatan itu tidak bisa maksimal 60 orang diangkut, kan masih ada penumpang di stasiun berikutnya yang mau naik," jelasnya.

Situasi Stasiun di Jakarta

Adli menjamin bahwa di stasiun-stasiun KRL dalam wilayah Jakarta, tak ada kepadatan berarti seperti di stasiun daerah penyangga menuju Jakarta. Pengamatan Bisnis di Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun KRL Karet pada jam pulang kerja pun menggambarkan hal serupa.

3 Provokator Penolakan Jenazah Perawat RSUP Kariadi Semarang Ditangkap

Kepala Stasiun Sudirman menjelaskan penumpang yang notabene pekerja kantor memasuki stasiun secara bertahap karena jam pulang berbeda-beda. Stasiun Sudirman pun kini telah dipasang layar monitor dengan sensor pendeteksi suhu penumpang secara otomatis. Hasilnya antrean berjalan lancar dan penumpang yang memiliki suhu tinggi otomatis tersaring.

Sementara itu, ketika jam masuk kerja atau pagi hari, tak ada kepadatan berarti. Sebab Stasiun Sudirman memiliki tiga pintu keluar untuk memecah kepadatan penumpang KRL di masa PSBB Jakarta.

Tabrak Aturan PSBB, Permenhub Ojol Angkut Penumpang Dianggap Sarat Kepentingan Bisnis

Adapun di Stasiun Karet yang merupakan stasiun antara, penumpang keluar dan masuk ke dalam kereta tampak lebih teratur dan mematuhi physical distancing.

Kedua stasiun sudah menerapkan protokol PSBB seperti mewajibkan penumpang menggunakan masker, dan menjaga jarak aman ketika beberapa pebumpang memasuki stasiun secara bersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya