SOLOPOS.COM - Budayawan asal Desa Dukuh, Banyudono, Boyolali, Gombloh, saat diwawancarai wartawan di sekitar Umbul Peceren, Senin (23/1/2023). Ia mengungkapkan Presiden Jokowi pernah kungkum di Umbul Peceren sebelum menjadi presiden. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Air Umbul Peceren di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, dipercaya bisa berkhasiat dan membawa keberuntungan bagi orang kungkum di sana. Karena tak sedikit pejabat publik atau tokoh politik yang datang ke umbul itu saat hendak berkontestasi pada Pilkada atau Pemilu.

Hal itu diungkapkan budayawan asal Desa Dukuh, Gombloh, saat diwawancarai wartawan seusai peresmian objek wisata Umbul Peceren dan Taman Handayaningrat, Senin (23/1/2023. Gombloh menyebut salah satu tokoh yang pernah datang dan kungkum di Umbul Peceren adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Gombloh tak menjelaskan detail kapan Jokowi kungkum di Umbul Peceren. Ia menyebutkan saat itu Jokowi belum menjadi presiden. “Jadi itu [kungkum] kan kepercayaan. Kalau kepercayaan, termasuk Pak Jokowi juga kungkumnya di Umbul Peceren. Banyak pejabat yang kungkum di sini,” terangnya.

Ia mengungkapkan terkait Presiden Jokowi yang pernah kungkum di Umbul Peceren, Boyolali, telah diketahui banyak masyarakat Desa Dukuh. Tak hanya Jokowi, Gombloh juga menyebutkan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, juga pernah melakukan hal yang sama.

Sementara, Megawati Soekarno Putri dan beberapa pejabat lain juga kungkum di Umbul Kendat. Gombloh mengungkapkan banyak pejabat yang melaksanakan ritual kungkum di umbul-umbul di kawasan Pengging.

“Banyak yang kungkum di sini, setiap malam. Di sini kan banyak sungai atau umbul. Ada namanya Umbul Planangan, Kendat, Sungsang, termasuk Umbul Peceren, Ngabean, Sedudo, di sini banyak teman-teman ritual,” ungkapnya.

Khusus Umbul Peceren, Boyolali, Gombloh mengungkapkan zaman dahulu kala digunakan kungkum para prajurit Keraton untuk mendapat kekuatan. Ia menceritakan dulu Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) X membuat tempat pemandian siraman dalem yang sekarang menjadi Umbul Ngabean.

Ziarah ke Makam Ki Ageng Pengging

“Kalau yang Ngabean untuk mandi para keluarga raja pada zaman Paku Buwono X. Namun, untuk Umbul Peceren itu dulu petilasan yang dibuat kungkum Paku Buwono IX, termasuk Umbul Gemuling,” ujarnya.

Sesepuh Desa Dukuh, Sri Sadono, mengungkapkan hal senada. Menurutnya, banyak pemimpin yang kungkum di Umbul Peceren. Namun, Dono, sapaan akrabnya, tak menyebut siapa saja para pemimpin yang pernah kungkum di Umbul Peceren, Boyolali.

Ia juga mengatakan pernah ada beberapa orang bertanya lokasi presiden kungkum di wilayah Pengging karena ingin melakukan hal yang sama.

“Ada orang yang tanya presiden ini kungkum di mana, ya saya arahkan saja. Itu kan keyakinan mereka, jadi kungkum sebagai sarana meditasi untuk mereka kepada Tuhan. Namun, saya tidak memastikan apa-apa dari kungkum, jadi jangan merasa oh aku ke sini pasti dapat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kades Dukuh periode 2016-2022 tersebut menjelaskan kebanyakan orang yang kungkum juga mengunjungi makam Ki Ageng Pengging di Malangan, Dukuh. Akan tetapi, beberapa orang lainnya hanya melaksanakan salah satu seperti kungkum atau berkunjung ke makam saja.

Ia mengatakan paling banyak orang kungkum di Umbul Peceren pada malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Pahing. Dua hari tersebut diyakini banyak orang yang mau kungkum sebagai hari yang paling afdal dan paling baik.

“Ada warga yang jadi pemimpin sering masuk ke Umbul Peceren untuk mengadakan ritual. Bahkan, saya jadi saksi sejarah, walaupun ini air Umbul Peceren, tapi diambil oleh seseorang, dimasukkan ke kolam beliau, dan ia sekarang menjadi seseorang pimpinan di badan tertentu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya