SOLOPOS.COM - Suasana salah satu sudut pasar darurat yang menampung para pedagang Pasar Bekonang yang tengah dibangun kembali. DPRD Sukoharjo mempertanyakan perencanaan proyek pasar tersebut karena dinilai tak menyiapkan tempat yang layak bagi para pedagang selama pembangunan. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

Suasana salah satu sudut pasar darurat yang menampung para pedagang Pasar Bekonang yang tengah dibangun kembali. DPRD Sukoharjo mempertanyakan perencanaan proyek pasar tersebut karena dinilai tak menyiapkan tempat yang layak bagi para pedagang selama pembangunan. (JIBI/SOLOPOS/Dian Dewi Purnamasari)

SUKOHARJO — Anggota DPRD Sukoharjo mempertanyakan perencanaan pembangunan pasar darurat di Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Pasalnya sejumlah pedagang di pasar itu tidak mendapatkan tempat berdagang karena tergusur oleh pembangunan pasar yang hingga kini masih berlangsung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo, Hasman Budiadi, mengatakan seharusnya sebelum pasar tersebut dilabngun, pemerintah sudah menyiapkan lokasi pasar daruratnya sehingga para pedagang tidak harus berpindah-pindah tempat. “Mereka tergusur karena tempat pindahan mereka itu adalah lahan yang digunakan untuk pembangunan pasar,” ujar Hasman.

Lebih lanjut ia menilai perencanaan penempatan para pedagang selama Pasar Bekonang dibangun, kurang matang. Pasalnya para pedagang akan dicarikan tempat yang layak di pasar darurat sebelum pasar itu jadi. Namun ia pesimistis hal itu bisa terpenuhi karena selain pedagang sangat banyak, tempatnya juga sudah tidak ada. Pihaknya berharap agar masalah itu segera diselesaikan agar ke depan tidak mengganggu pembangunan pasar dua lantai itu. Apalagi, kata dia, tenggat waktu pengerjaan pasar itu juga sangat mepet, yakni sebelum 2013 harus sudah jadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Sukoharjo, Sriyono, mengatakan sudah menyiapkan tempat untuk para pedagang yang kena gusur tersebut. Total semua pedagang di Pasar Bekonang sekira 170 pedagang. Namun yang lahannya terkena gusur dan mengharuskan mereka pindah ke lokasi lain,
sebanyak 15 pedagang. “Sudah beberapa pekan yang lalu kami pindahkan di depan kantor kawedanan Pasar Bekonang,” terangnya.

Ia menjelaskan 15 pedagang itu adalah pedagang aktif yang setiap hari berjualan di Pasar Bekonang. Sebelumnya, Disperindagkop akan menempatkan para pedagang itu di lapak-lapak alternatif. Namun karena dinilai tidak representatif, maka mereka ditempatkan di depan kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya