SOLOPOS.COM - Salah seorang petani melintas di jalur menuju Pantai Watulumbung, Desa Balong, Girisubo yang masih berupa jalan dari tanah liat, Senin (21/8/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Destinasi wisata pantai masih menjadi primadona di Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Destinasi wisata pantai masih menjadi primadona di Gunungkidul. Hal ini terlihat dengan munculnya obyek wisata pantai baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun demikian, untuk pengembangan bukan perkara mudah karena mayoritas di obyek baru memiliki masalah terkait dengan infrastruktur, khususnya jalan. Di beberapa obyek seperti Pantai Watulumbung, Desa Jepitu; Pantai Srakung, Desa Pucung, Girisubo hingga Pantai Bulakrawe, Desa Kemadang, Tanjungsari terkendala infrastruktur sehingga menyulitkan pengunjung untuk menunju destinasi baru tersebut.

Salah seorang tukang ojek di Pantai Watulumbung, Susiyatno mengatakan, keberadaan obyek wisata di Watulumbung sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan di 2016 lalu, Dinas Pariwisata sudah mulai melakukan pembangunan untuk mendukung keberadaan destinasi baru ini.

Namun demikian, lanjut Yatno, keberadaan fasilitas seperti area selfie, tempat parkir hingga kamar kecil belum berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Ini lantaran akses menuju Pantai Watulumbung masih sulit.

Dia bercerita, pihak desa sudah melakukan pembangunan dengan membuat cor blok, hanya saja upaya tersebut tidak sampai di lokasi. “Masih ada jalan sepanjang satu kilometer yang berupa tanah liat sehingga menyulitkan pengunjung,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (21/8/2017).

Yatno pun berharap kondisi jalan yang belum baik dapat diperbaiki sehingga destinasi wisata di Pantai Watulumbung semakin dikenal masyarakat. “Kalau jalannya masih seperti ini maka akan susah karena untuk sampai di lokasi masih sulit,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Desa Pucung, Girisubo, Bambang Untara. Menurut dia, untuk membuka Pantai Srakung sebagai destinasi wisata, pihak desa harus bekerja keras hingga mengeluarkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk membuka akses menuju lokasi.

“Kita buat jalan cor blok dengan nilai sekitar Rp300 juta yang bersumber dari dana desa,” kata Bambang, kemarin.

Dia mengungkapkan, meski jalan menuju lokasi pantai sudah terbuka, namun untuk pengembangan masih butuh infrastruktur lainnya seperti tempat beribadah, kamar kecil hingga akses untuk parkir kendaraan.

“Kami akan terus berusaha, tapi alangkah lebih baiknya ada bantuan dari pemkab sehingga pengembangan lebih maksimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya