SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menutup sementara layanan puskesmas pembantu (pustu) menyusul ketiadaan tenaga kesehatan atau nakes untuk operasional. Banyak nakes di puskesmas induk terpapar Covid-19 sehingga tenaga pustu ditarik untuk diperbantukan ke puskesmas induk.

Kepala Puskesmas Purwosari, Nur Hastuti, mengatakan dua dari tiga dokter di lingkup kerjanya tertular virus Corona. Layanan pustu tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pustu sudah tutup sepekan, dokternya yang bertugas tinggal saya, karena dua yang lain terpapar Covid-19. Kami enggak ada tenaga. Tapi, layanan puskesmas induk masih batas normal,” katanya melalui layanan perpesanan Whatsapp, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Waduh! Seratusan Nakes di 15 Puskesmas Kota Solo Terpapar Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sejak 1 Februari 2022, jumlah nakes yang terpapar mencapai 600-an orang di 16 puskesmas, dua RSUD, dan empat RS swasta. “Satu Pustu ditutup. Kemudian untuk data RS swasta belum semuanya masuk,” ucapnya terpisah.

Ia menyebut pentingnya gedung isolasi terpusat khusus nakes mengingat tak semuanya memiliki hunian yang memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan sulitnya mencari hotel yang memadai untuk isolasi terpusat.

Baca Juga: Pemkot Solo Bidik Hotel atau Losmen untuk Isoter Khusus Nakes

Manajemen Ulang Nakes

Terlebih, hotel yang dicari memiliki kriteria khusus salah satunya memiliki 50 kamar. “Ya, ada yang mau tapi hanya punya belasan kamar. Ada yang manajemennya mau, tapi pemiliknya tidak mau. Tapi sudah ada yang mengajukan diri, hanya tinggal menunggu persetujuan wali kota,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).

Nico menyampaikan apabila mendapatkan hotel atau losmen yang memiliki 50 unit kamar, per kamarnya bisa digunakan untuk dua orang, sehingga dapat menampung 100 orang. Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan lantai VI RSUD Bung Karno (RSBK) yang berkapasitas 30 orang bisa digunakan untuk isoter.

Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?

Terutama utamanya untuk nakes dari puskesmas dan RSUD Solo. Ia berharap nakes menjaga kesehatannya baik-baik, tidak memforsir tenaga sehingga tidak gampang terpapar Covid-19. Ia juga minta agar ada manajemen ulang nakes puskesmas.

“Yang mampu vaksinasi, ya tetap jalan, tapi tidak penuh. Karena mereka juga harus pelayanan umum. Daripada terpapar kemudian tutup sementara jangka waktunya lama, mending manajemen waktu, tapi pelayanan tetap jalan meski tak terlalu maksimal,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya