SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo. (bisnis,com)

Solopos.com, SEMARANG -- Pemprov Jateng mengirim 48 perawat untuk menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus. Pasalnya, banyak nakes di Kudus yang terpapar Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, menyebut selain membantu merawat pasien Covid-19, 48 perawat itu juga akan membantu menangani tugas para nakes Kkudus terpapar Corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Iya, nakes yang kena [Covid-19] di Kudus banyak. Ada 10-an orang lebih. Makanya, kita akan kirim perawat untuk memperbantukan. Total ada 48 perawat yang sudah kita kirim hari ini," ujar Yulianto saat dijumpai Solopos.com di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (2/6/2021).

Yulianto menambahkan selain dari Pemprov, beberapa organisasi profesi nakes, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga turut mengirimkan anggotanya ke Kudus yang saat ini mengalami lonjakan kasus Covid-19. "Selain 48 perawat, kita juga kirim 4 dokter ke Kudus. Sementara dari IDI juga turut membantu dengan mengirimkan 20 dokter umum," tutur Yulianto.

Baca Juga: Rumah Sakit di Pati Siapkan Ruang Isolasi Tambahan

Yulianto berharap dengan banyaknya dokter dan nakes yang dikirimkan akan mampu menangani pasien Covid-19 yang terus membengkak di Kudus. Hingga saat ini kasus Covid-19 di Kota Kretek itu telah mencapai 7.736 orang. Perinciannya, 1.243 kasus aktif, 5.856 kasus sembuh, dan 637 kasus kematian.

Akibat Prokes Kendur

Kasus ini pun berpotensi terus bertambah. Yulianto menyebut lonjakan kasus ini terjadi karena mengendurnya penerapan protokol kesehatan (prokes) oleh masyarakat.

"Kalau analisisnya saat ini sih karena prokesnya kelihatan mengendur. Jadi muncul banyak klaster, terutama klaster keluarga. Maka itu, prokesnya harus lebih diketatkan, Tidak hanya saat di luar rumah tapi juga di dalam rumah," ujar Yulianto.

Disiplin prokes, lanjut Yulianto juga harus diterapkan di tempat-tempat isolasi pasien. Ia melihat banyak tempat isolasi di Kudus yang tidak menerapkan standar operasi dengan layak, seperti mengizinkan pasien Covid-19 dijaga keluarga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Pemalang Naik Pasca-Lebaran

"Ini juga yang membuat potensi penularan jadi tinggi. Namanya orang isolasi itu ya sudah seharusnya ditempatkan di ruang tertutup dan tidak boleh dijaga. Meski pun lansia," jelas Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya