SOLOPOS.COM - Suasana demonstrasi warga di Kantor PT PP Proyek DAS Serang di Dusun Keboan, Karangwuni, Wates, Kulonprogo pada Senin (30/1/2023) - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Solopos.com, KULONPROGO — Warga Keboan, Karangwuni, Wates, Kabupaten Kulonprogo, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT PP Proyek Das Serang selaku kontraktor pembangunan kolam retensi atau waduk penampung air hujan. Warga menuntut supaya perusahaan memberikan ganti rugi atas dampak kerusakan yang dialami selama pembangunan kolam retensi berlangsung.

Seorang warga Keboan, Samsudin, mengatakan aksi yang dilakukan warga ini untuk menindaklanjuti kesepkaatan yang telah terjalin sebelumnya antara warga dengan pihak perusahaan. Kesepakatan ini terkait dengan ganti rugi atas berbagai dampak yang diterima warga selama pembangunan berjalan.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Dia menuturkan banyak warga yang mengalami kerugian selama pembangunan waduk. Proyek waduk tersebut berdampak pada kerusakan jalan desa yang menjadi akses utama mobilitas warga.

“Tapi ternyata masyarakat yang dirugikan, untuk akses jalan tidak dibuatkan,” kata dia, Senin (30/1/2023).

Samsudin menjelaskan tanggul di sekitar lahan warga yang ambrol membuat luapan air masuk ke kebun warga hingga menyebabkan kerusakan tanaman. Bahkan, dia menyebut selama dua tahun ini masyarakat tidak bisa menggarap lahan.

“Namanya pengerjaan proyek kok tanggul dihilangkan semua, itu kan fatal sekali. Akhirnya apa, kemarin waktu banjir itu air masuk ke lahan pertanian semua. Mengakibatkan tanaman mati, lumpur masuk ke lahan pertanian. Sampai sekarang enggak bisa digarap dan itu sangat merugikan masyarakat sekali,” tegasnya.

Samsudin bercerita dirinya sempat menjadi korban saat sedang membersihkan lahan malah kesetrum listrik. Warga meminta kejelasan atas ganti rugi yang disepakati perusahaan selama proyek berlangsung.

“Itu waktu sosialisasi di tempatnya Pak Dukuh itu sudah ada kesepakatan antara PP dan warga yang kaitannya dengan pengerjaan proyek itu bisa berjalan dan berdampingan dengan masyarakat,” ujarnya.

“Intinya [kami] menanyakan kejelasan dan kerugian masyarakat selama ini yang dijanjikan sama PP. ternyata kita cuma dibohongi terus dan realisasinya di lapangan tidak ada,” tegasnya.

Warga, kata dia, hanya meminta hak mereka. Selama tidak ada kejelasan, warga meminta proyek dihentikan untuk sementara waktu.

“Kami cuma menuntut hak-hak kami, hak-hak masyarakat yang sangat dirugikan dengan adanya proyek PP. Kita menunggu jawaban dari pihak PP, siapa yang berani bertanggung jawab atas kerugian bagi masyarakat warga sini yang kemarin dijanjikan di awal awal tahun kemarin,” lanjutnya.

Perwakilan PT PP Proyek Das Serang, Yiyin Adi Listyono menerangkan dalam berita acara kesepakatan antara kontraktor PT PP dengan warga Karangwuni, di antaranya PT PP Proyek Das Serang telah sepakat memberikan kompensasi terkait dampak yang selama hampir dua tahun ini tidak bisa menanam di lahan pertanian.

Warga tidak bisa melakukan aktivitas pertanian dikarenakan akses jalan yang sulit dilalui, tanah tanggul yang dibuang ke tengah sungai yang menghambat aliran dan mengakibatkan meluap ke lahan para petani serta rusaknya drainase selokan.

Hasil pertemuan warga dengan PP juga sempat menyinggung nilai kompensasi atas kerusakan selama proyek. Yiyin menuturkan bila dalam rentang waktu 1 sampai 2 hari ini, pertemuan antara warga dengan PP akan dilakukan di balai desa untuk pembahasan lebih lanjut.

“Perjanjian antara kedua belah pihak dibuat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Jadinya ini nanti kemungkinan sehari dua hari ini langsung diadakan pertemuan di Balai Desa antara warga dengan PP,” kata Yiyin Adi Listyono.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Geram Proyek Kolam PT PP Timbulkan Banyak Kerugian, Warga di Kulonprogo Demo dan Bakar Ban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya