SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Komisi Pemilihan Umum (KPU) menutup pusat tabulasi SMS pilpres. KPU akan memfokuskan pada perhitungan manual pada tangal 22-24 Juli nanti. Penutupan ini disebabkan adanya beberapa kendala teknis yang dihadapi dalam sistem tabulasi SMS ini.

“Rupanya ada saja kendala-kendala itu, baru 40.000 TPS masuk. Saya tidak tahu bagaimana nanti tim IT,” keluh Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary usai salat Jumat di Kantor KPU, Jakarta (10/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Hafiz, sebenarnya KPU sejak awal tidak menghendaki perhitungan melalui SMS. Namun karena banyaknya pihak yang ingin membantu dan mendanai sehingga Hafiz berubah pikiran.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebenarnya kita tidak ingin perhitungan elektronik, kita dituding biayanya besar, selain itu dengan pengalaman itu (tabulasi pileg) karena tidak maksimal, kita tidak ingin. Baru dengan IFES mereka mau membiayai bersama Telkomsel,” ujar Hafiz.

Hafiz pun kembali menegaskan bahwa keseluruhan biaya pelaksanaan tabulasi SMS adalah gratis. KPU tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. “Tidak keluar biaya apapun, tanpa uang kita bisa memberikan informasi kepada masyarakat. Tapi tetap kendalinya di IT KPU,” ujar Hafiz membela.

KPU menargetkan minimal 100.000 TPS menyetorkan hasil perhitungan suaranya langsung seusai perhitungan di tingkat TPS. Hingga pusat tabulasi SMS ini ditutup, suara yang masuk baru 18.908.132, dengan posisi teratas SBY-BOediono (61,7 persen), disusul Mega-Prabowo (28,6 persen), dan JK-Wiranto (9,8 persen).

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya