SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Sejumlah orang hilang atau terpisah dari keluarganya lantaran larut dalam kepanikan pengungsian hingga kini terus bersusulan.

Salah satu warga Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten, Sugeng mengaku kehilangan  orangtuanya, Ny Muhadi sejak Jumat (5/11) dini hari ketika terjadi letusan Merapi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami telah cari ke beberapa rumah sakit, ke sejumlah Posko pengungsian. Namun belum kami temukan,” kata Sugeng ketika mencari ke RSUP Soeradji Tirtonegoro, Sabtu (6/11).

Sementara itu, salah seorang bocah dari Desa Bawukan Kemalang, Yatmono juga mengaku kehilangan orangtuanya sejak dilakukan evakuasi besar-besaran Jumat (6/11).

Kepada Espos, bocah kelas VI SD tersebut sudah dua hari ini tak tahu kemana perginya orangtuanya.

“Saya di sini sama teman-teman, tapi saya berpisah dengan orangtua,” paparnya di pengungsian Pendapa Klaten.

Di sisi lain, tim Search And Rescue (SAR) Klaten belum dapat berbuat banyak atas nasib korban erupsi Gunung Merapi yang masih tertinggal di lereng Merapi.

Selain cuaca yang masih memburuk, pihaknya juga masih mencemaskan ancaman awan panas yang masih kerap muncul dari puncak Merapi.

Sekretaris Umum SAR Klaten, Deni Nur Indragani mengaku tak mau gegabah dalam memasuki zona bahaya tersebut. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih kerap melihat awan panas dan lahar meluncur dari atas Merapi.

“Keselamatan tim evakuator menjadi pertimbangan utama untuk melakukan pencarian korban di lereng Merapi,” jelas Deni kepada Espos di ruang kerjanya, Sabtu (6/11).

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya