SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain air di periaran sungai dengan aneka batu karang yang masih alami di Dukuh Karanganom, Desa Karanganom, Sukodono, Sragen, Jumat (3/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Nama Desa Wisata Selo Karang di Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono, Sragen, diambil dari kondisi alam. Di lokasi tersebut banyak ditemukan batu karang di aliran sungai dari Bendung Karanganom. Saking banyaknya batu karang itulah diduga wilayah Karanganom merupakan dasar laut pada zaman purba.

Kepala Desa Karanganom, Wasijo, menyampaikan Dukuh Karanganom ini terdiri atas empat RT, yakni 006, 007, 008, dan 008A. Para pemuda di dukuh ini mengembangkan areal seputaran Bendung atau Dam Karanganom menjadi objek wisata atau desa wisata baru bernama Selo Karang. Nama Selo Karang diambil dari banyaknya batuan karang yang ditemukan sepanjang aliran sungai dari Dam Karanganom.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Batuan itu diselidiki oleh petugas dari Pemkab Sragen karena diduga peninggalan zaman purba. Batu-batuan karang itu menjadi ikon di Desa Wisata Selo Karang yang digagas para pemuda sejak September 2021 lalu. Kalau perencanaan dimulai Agustus dan dibuka resmi dua pekan lalu,” ujar Wasijo, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Dukung Bendung Karanganom Jadi Objek Wisata, DPUPR Sragen Kasih Bantuan

Lokasi desa wisata itu berada di tanah milik DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] dan tanah masyarakat seluas 400 meter persegi.

Wasijo menerangkan Pemerintah Desa Karanganom belum memberikan dana sehingga pengembangan Desa Wisata Selo Karang ini murni swadaya masyarakat. Wasijo berencana memberi dukungan anggaran mulai 2023 mendatang.

Berdasarkan data dari DPUPR, Dam Karanganom itu awalnya dibangun TNI yang waktu itu masih berada di bawah Kodam VII/Diponegoro yang sekarang menjadi Kodam IV/Diponegoro. Pembangunan dam itu dilakukan lewat program ABRI Masuk Desa pada tahun 1976.

Bendung itu pernah direhab pada 1990-1991. dan mengaliri areal pertanian seluas 487 hektare di empat desa, yakni Karanganom, Majenang, Pantirejo, dan Bendo. Semuanya berada di Kecamatan Sukodono.

Baca Juga: Seleksi Perdes Masaran Sragen Digelar, Ketua Ranting PSHT Buka Suara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya