SOLOPOS.COM - Ilustrasi (clker.com)

Ilustrasi (clker.com)

BANTUL-Penolakan warga Kulonprogo terhadap ganti rugi tanah proyek bandara sebesar Rp50.000 dan ketakutan petani kehilangan mata pencaharian akibat proyek ini memberi angin segar bagi Bantul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain Kulonprogo, Bantul dinilai juga bisa menjadi alternatif pembangunan bandara baru. Mengenai lokasi yang akan disiapkan jika bandara memang bakal dibangun di Bantul, Bupati Bantul, Sri Suryawidati mengaku belum bisa memutuskan. Namun, secara tidak langsung Ida menyatakan dukungannya jika bandara akhirnya dibangun di Bantul.

“Memang rakyat pernah mendorong saya untuk matur [menyampaikan] kepada Ngarso Dalem agar bandara dibangun di Bantul saja. Ya sudah saya utarakan. Saya tidak berani nyuwun [meminta] atau memaksa,” ujar perempuan yang akrab disapa Ida, Jumat (21/12/2012).

Terpisah, salah satu warga Desa Puluhan, Srandakan, Jatmiko, berharap Pemprov menjatuhkan pilihan lokasi pembangunan bandara baru di Sanden. “Bantul lebih strategis. Perjalanan ke jantung Kota Jogja lebih dekat dari Sanden daripada Temon,” ujarnya.

Meski mengusung alasan soal dampak positif bagi perekonomian Bantul, Jatmiko tidak menyangkal dukungannya lebih berlatar pada besarnya harapan pada harga pembebasan lahan. “Untuk bandara harusnya bisa Rp500.000,” lugasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya