BANTUL-Kabupaten Bantul tergolong wilayah rawan bencana. Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Dwi Daryanto, Rabu (29/5) mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul merencanakan pembangunan dua shelter pengungsi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hal ini sebagai bentuk program daerah kesiapan menghadapi ancaman bencana.
Dwi mengatakan dua selter pengungsi rencananya akan dibangun di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan dan Desa Parangtritis Kecamatan Kretek.
“Tahun ini pembangunan selter akan diupayakan untuk dimulai,” katanya kepada Harianjogja.com, Rabu (29/5).
Dua bangunan untuk tempat evakuasi sementara menghadapi bencana masing-masing memiliki kapasitas daya tampung 6.000 orang.
Desain bangunan selter telah dirancang setinggi 12 meter untuk keamanan pengungsian dari ancaman bencana tsunami.
Selain angin kencang, gempa, dan tsunami yang tidak dapat diprediksi kedatangannya, ada dua jenis bencana yang juga potensi menimpa Bantul yakni tanah longsor dan banjir.
BPBD juga memetakan ada 11 desa rawan bencana longsor yakni di kecamatan Piyungan di desa Srimartartani dan Srimulyo, Kecamatan Imogiri meliputi desa Selopamioro dan Sriharjo, dan Desa Wonolelo di Kecamatan Pleret.