SOLOPOS.COM - Ilustrasi penusukan (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Dalam dua minggu terkahir kasus pembacokan marak terjadi di Bantul. Kemiskinan ditengarai memicu aksi kriminalitas tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP M.Kasim Akbar Bantilan mengatakan, belum berselang sebulan, sudah ada dua kasus pembacokan yang terjadi di Bantul. Modusnya juga sama. Pertama pelaku memalak korban lalu membacok.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kejadian pertama kasus pemalakan yang berujung pembacokan di Sedayu, Bantul. Saat itu dua orang pria menjambret telepon genggam BlackBerry milik seorang warga di Sedayu. Pelaku juga membacok korban sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Terakhir pembacokan berujung kematian yang terjadi di Jalan Parangtritis KM 14,5.  Sebelumnya, para pelaku juga memaksa meminta rokok dan uang ke warga lalu terlibat perdebatan hingga korban tewas dibacok di bagian kepala. “Untung saja, semua pelaku dari dua kasus itu berhasil ditangkap,” ujarnya Senin (2/12/2013).

Menurut Akbar sapaan akrabnya, maraknya pembacokan dipicu karena alasan ekonomi. Mayoritas pelaku kriminal tersebut adalah pengangguran. “Mereka melakukan itu karena ekonomi. Mereka juga enggak jelas pekerjaannya apa,” tuturnya.

Selain itu, para pelaku sebagian juga sudah terkenal membuat keributan di masyarakat. Misalnya pelaku pembacokan di Jalan Parangtritis yang juga warga Patalan, Jetis tempat kejadian perkara. Warga di daerah tersebut sudah mengenal jejak buruk pelaku.

Akbar menambahkan, maraknya kasus pembacokan itu menjadi “kado” untuknya yang belum sebulan menjabat Kasat Reskrim Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya