SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL— Dengan hutan yang tersebar di sembilan kecamatan, Kabupaten Bantul hanya memiliki dua petugas penyuluh kehutanan.

“Dengan potensi wilayah yang diampu, Bantul idealnya butuh sembilan petugas penyuluh kehutanan,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Bantul, Pulung Haryadi, Sabtu (26/1/2013).

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Selain kekurangan tenaga penyuluh kehutanan, lanjut Pulung, Bantul juga masih membutuhkan tambahan tenaga penyuluh pertanian.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebab, dari 75 desa yang ada di Bantul, BKPPP Bantul hanya memiliki sebanyak 69 petugas penyuluh pertanian. Idealnya, tiap satu desa ada satu tenaga penyuluh pertanian.

Adapun untuk penyuluh perikanan, BKPPP Bantul memiliki 11 petugas. Jumlah tersebut dinilai sudah ideal, sesuai dengan jumlah kecamatan yang berpotensi dalam hal perikanan dan kegiatan usahanya. “Jadi, saat ini kami masih kekurangan tenaga penyuluh lapangan,” ujar Pulung.

Ia menerangkan, kekurangan tenaga penyuluh itu lantaran sejumlah petugas telah pensiun. Sementara, untuk melakukan perekrutan maupun pengadaan melalui seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) terkendala adanya kebijakan moratorium sejak beberapa tahun lalu.

“Kami sudah mengajukan penambahan petugas ke Pemkab Bantul,” imbuhnya. Dengan pengajuan tersebut, diharapkan kekurangan tenaga penyuluh di BKPPP bisa turut disertakan dalam pengisian formasi jabatan.

Sedangkan untuk merekrut petugas sendiri, BKPPP juga harus berdasarkan surat keterangan (SK) yang diterbitkan Pemkab Bantul. “Sementara, kekurangan petugas ini masih bisa kami siasati,” tandas Pulung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya