SOLOPOS.COM - Stan tenda yang tidak ada dalam denah acara Bantul Expo 2016 dan tidak dikelola oleh panitia masih banyak berdiri, Senin (8/8/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Bantul Expo disebut-sebut telah dikuasai segelintir orang

Harianjogja.com, BANTUL- Puluhan kavling Bantul Expo disebut dikuasai segelintir orang selama beroperasi bertahun-tahun. Bupati menegaskan akan menyelidiki adanya stan siluman dan pungutan liar di Bantul Expo yang diduga mengalir ke pegawai Humas Pemkab Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca juga : BANTUL EXPO : Ada Stan dan Uang Siluman di Bantul Expo)
Skandal Bantul Expo tak hanya berhenti pada masalah stan siluman alias stan tidak resmi yang tidak ada dalam denah, maupun perkara pungutan liar.

Orang dalam di lingkungan Pemkab Bantul yang mengetahui seluk beluk pelaksanaan Bantul Expo mengungkapkan, selama bertahun-tahun kavling pameran di event tersebut dikuasai segelintir orang.

“Jadi satu orang itu maunya menguasai titik ini, titik ini banyak sekali,” ungkap Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu sembari menunjuk titik-titik kavling di gambar denah lokasi Bantul Expo 2016, Selasa (9/8/2016). Satu orang kata dia dapat menyewa hingga sepuluh kaveling.

Kavling tersebut digunakan untuk pendirian stan tidak resmi alias stan siluman, serta untuk ditempatkan wahana permainan. Modusnya kata dia, satu orang peserta mengurus pendaftaran kavling ke panitia Bantul Expo dengan membawa sejumlah Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik rekan-rekannya yang akan mendapat jatah kaveling.

“Setelah dapat nanti [kaveling pameran] dikasi ke temannya atau kelompoknya dia. Enggak tahu apa dijual lagi atau enggak kaveling itu,” tutur sumber itu.

Bersambung halaman 2


Panitia Bantul Expo kata dia sejatinya kewalahan menghadapi peserta semacam ini. Ia mengakui, panitia alias pegawai Humas dalam tekanan.

Ia menyebut ciri-ciri peserta yang kerap mengusai kavling. Peserta tersebut kata dia kerap membawa embel-embel atau latar belakangnya, seperti terlibat di salah satu sayap organisasi partai tertentu. Mendengar hal semacam itu, nyali panitia kerap ciut.

(Baca juga : BANTUL EXPO : Kemana Larinya Uang Sewa Lapak Tak Resmi?)
“Seperti itulah bentuknya [intimidasi terhadap panitia Bantul Expo],” papar dia.

Alhasil  kata dia, praktik monopoli kavling Bantul Expo selama ini tidak pernah tersentuh hukum. Pemerintah selalu kalah dengan kekuatan kelompok masyarakat sipil.

Salah seorang peserta Bantul Expo mengakui menguasai hingga sepuluh kavling dalam sekali event pameran. Namun ia memastikan, kavling tersebut khusus untuk stan tidak resmi alias siluman yang tidak muncul di dalam denah. Praktik tersebut terjadi sebelum 2016.

“Saya mendaftarkan teman-teman saya. Saya kan punya teman yang biasa jadi peserta pameran di DIY,” kata sumber itu.

Setelah mendapat kaveling, peserta membayar sejumlah uang sewa ke seorang panitia yang bertugas mengelola persewaan kaveling siluman tersebut. Kaveling-kaveling tersebut selanjutnya diisi dengan lapak barang dagangan maupun wahan permainan anak.

Bersambung halaman 3


Mantan Kepala Humas Pemkab Bantul Suarman mengakui, di era kepemimpinannya pada periode awal 2000-an, penguasaan lebih dari satu area pameran benar terjadi.

“Misalnya satu orang menyewa tiga hingga empat [area], sistemnya meteran [satu titik atau kaveling disewakan dengan harga sesuai luas kaveling],” papar Suarman.

Namun kata dia, itu hanya berlaku bagi area di luar stan resmi. “Kalau stan resmi sejak zaman saya jadi Kepala Humas, dibatasi hanya maksimal dua kaveling,” imbuhnya lagi.

Kepala Humas Pemkab Bantul sekaligus panitia Bantul Expo 2016 Andi Sulistyo menolak memberi keterangan kepada awak media terkait sejumlah kasus Bantul Expo. “Besok kami akan gelar jumpa pers untuk menjelaskan itu semua,” kata Andi Sulistyo singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya