SOLOPOS.COM - pohon beringin (ilustrasi/wikipedia)

Penyuluh kehutanan kritisi penebangan pohon di pinggir jalan

Harianjogja.com, JOGJA— Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (Ipkindo) DIY mengkritisi banyaknya aksi penebangan pohon perindang di pinggir jalan yang justru dilakukan kalangan pemerintah di DIY. Padahal selain memberikan manfaat dari sisi estetika, keberadaan pohon tersebut juga memberi manfaat kesehatan masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Ipkindo DIY Felix Tri Yuwono menjelaskan keberadaan pepohonan belum sepenuhnya disadari sebagian besar masyarakat memiliki manfaat yang besar.

Ekspedisi Mudik 2024

Pensiunan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementrian Lingkunhan Hidup ini menyayangkan banyak yang melakukan penebangan pohon di pinggir jalan yang sebenarnya memiliki fungsi vital bagi masyarakat. Sebagai fungsi pelestarian misalnya, dapat menyegarkan udara sebagai paru-paru kota, karena dalam fotosintesis tanaman akan menyerap CO2 terutama dari gas buang yang dikeluarkan kendaraan bermotor.

Selain itu keberadaan pohon perindang juga menurunkan suhu kota dan menngkatkan kelembapan kota. Sekaligus sebagai pemandangan alami perkotaan dan mengurangi polusi udara.

“Partikel timah hitam yang dikandung dari keluarnya asap knalpot sangat berbahaya, berpengaruh pada kesehatan kerusakan fungsi otak, kanker pernafasan. Kalau ada perindang jalan pohon bisa menyerap butiran debu yang mengandung unsur kimia,” kata pria yang kerap menjadi tim penilai lomba penghijauan di DIY ini, Selasa (17/10/2017).

Menurutnya, sejumlah tanaman yang paling cocok ditanam di pinggir jalan antara lain, Johar, Asam Belanda, Asam Jawa, Mahoni daun lebar, Kiara Payung, Angsana dan Pala. Agar akar pohon tidak merusak jalan maka proses tanam tidak dilakukan dengan sistem cangkok atau stek. Sehingga pohon menghasilkan akar tunggang yang bisa lurus ke bawah ke dalam tanah.

Sementara Pegiat Kehutanan dari Ipkindo lainnya, Suharsono menambahkan, dari hasil pengamatan, Bantul dan Sleman menjadi kabupaten di DIY yang paling banyak melakukan pemotongan pohon perindang di pinggir jalan.

Sebelum menghabiskan pohon sebaiknya perlu dilakukan peremajaan agar keberadaan perindang tetap ada. “Kalau tidak, ya sebaiknya dipangkas guna mengurangi dahan saja tidak perlu dipotong sampai habis. Kami kira pemerintah perlu tegas soal ini,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya