SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Hal itu diharapkan menjadi stimulus yang efektif bagi upaya penekanan angka kemiskinan di Kulonprogo.

Harianjogja.com, WATES-Jumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) akan meningkat signifikan pada 2017. Hal itu diharapkan menjadi stimulus yang efektif bagi upaya penekanan angka kemiskinan di Kulonprogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo, Eko Pranyata mengatakan, penerima bantuan PKH saat ini mencapai 2.432 KK. Angka tersebut bakal meningkat hingga sekitar lima kali lipatnya pada 2017 mendatang. “Nanti tahun 2017 ada tambahan 10.224 KK,” ungkap Eko, Rabu (23/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Eko berpendapat, peningkatan jumlah penerima PKH merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperluas jangkauan bantuan bagi warga miskin. Pemkab Kulonprogo sendiri mencatat jumlah keluarga miskin pada 2015 lalu mencapai 18.834 KK. Jika penerima PKH benar-benar menjadi 12.656 pada tahun depan, artinya program itu telah diakses oleh sekitar 67,19 persen keluarga miskin di Kulonprogo.

Upaya pemerataan bantuan tersebut kemudian diharapkan dapat mendukung program penanggulangan kemiskinan. Eko berharap para penerima PKH bisa mengelola bantuan yang diberikan secara bijak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Hal itu mengingat bantuan PKH memang menyasar keluarga yang masih memiliki anak usia sekolah. “Meski sekarang orang tuanya tidak sejahtera, anak-anaknya harus sehat dan cerdas sehingga diharapkan mampu memutus mata rantai kemiskinan,” ujar Eko.

Bantuan PKH disalurkan dengan sistem nontunai mulai pencairan tahap ketiga tahun ini. Warga tidak perlu lagi mengantre di kantor pos terdekat seperti sebelumnya. Mereka cukup mengaksesnya melalui layanan keuangan dari bank rekanan dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Bantuan dikirim langsung ke rekening masing-masing penerima manfaat sehingga mereka dapat menentukan sendiri waktu pengambilannya, yaitu dengan melakukan penarikan tunai di fasilitas ATM.

Staf Ahli Bupati Kulonprogo Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat, Lestaryono memaparkan, bantuan sosial sebaiknya digunakan dengan mempertimbangkan manfaat jangka panjang, seperti pendidikan dan kesehatan. “Program ini dalam jangka pendek mengurangi beban keluarga penerima manfaat. Namun, dalam jangka panjang diharapkan memutus mata rantai kemiskinan sehingga angka kemiskinan dapat berkurang,” kata Lestaryono.

Lestaryono pun menilai sistem nontunai bisa meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola bantuan dari pemerintah. Dia berharap masyarakat bersikap bijak dengan menganggap penggunaan bantuan PKH sebagai investasi untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya