SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Boyolali Seno Samodro menyambut seorang warga penerima program keluarga harapan (PKH) yang mempraktekkan cara mengambil uang dengan ATM di Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Jumat (19/8/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Bantuan sosial, e-warong membantu warga dari pungutan liar.

Solopos.com, BOYOLALI–Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bantuan sosial melalui program e-Warong (warung gotong royong) akan menghapus aneka pungutan liar yang sering terjadi selama ini. Program e-Warong juga akan membuat penerima bantuan terberdayakan secara ekonomi lantaran merekalah yang akan mengelola warung sekaligus yang membelinya layaknya sebuah koperasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama ini kalau ada bantuan sosial kepada warga miskin, sering ada bagito [bagi roto], potongan atau pungutan liar, serta bantuan tak tepat sasaran. Sekarang, kejadian itu tak akan terjadi lagi,” ujar Khofifah saat meluncurkan program e-Warong di Balai Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Jumat (19/8/2016).

Dalam acara tersebut, puluhan perwakilan warga Boyolali penerima Program Keluarga Harapan (PKH) menerima kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Warga langsung diminta mempraktekkan cara mengambil uang melalui mesin ATM yang telah disediakan.

“Nanti, melalui ATM inilah, semua bantuan sosial akan terintegrasikan. Ibu mau beli beras, minyak, telur dan aneka kebutuhan sembako bisa langsung menggesek ATM. Jadi, bantuan tak lagi pakai uang tunai,” ujarnya.

Program yang diinisiatori Kementerian Sosial itu, kata Khofifah, didukung oleh 19 kementerian, lembaga, dan bank BUMN. Pihaknya optimistis program e-Warong bisa terlaksana dan mempermudah warga dalam menggunakannya.

“Nanti, ibu-ibu yang bikin warung. Barang-barangnya yang menyediakan langsung dari Bulog harganya lebih murah. Yang beli juga ibu-ibu juga. Kalau bapakknya pesan minta dibelikan rokok, enggak boleh,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Tak hanya kebutuhan sembako, e-Warong juga bisa digunakan untuk aneka kebutuhan pendidikan anak-anak, reproduksi dan kesehatan ibu-ibu, serta kebutuhan pertanian lainnya. “Pak tani ingin dapat subsidi pupuk bisa memakainya juga. Satu kartu itu, multifungsi,” terangnya seraya menyebutkan jumlah pembeli ideal satu e-Warong ialah 400-800 orang.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, mengatakan hingga saat ini, BNI telah membangun 11 e-Warong kelompok usaha bersama (KUBE) yang tersebar di Malang, Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. Jumlah itu akan bertambah dengan dibukanya e-Warong KUBE di Solo, Boyolali, dan Semarang. Melalui e-Warong KUBE, BNI juga dapat mengembangkan basis nasabahnya.

“Dengan sistem penyaluran Bantuan Sosial secara digital ini, penerima manfaat bantuan sosial akan mendapatkan banyak manfaat. Salah satunya bisa bertransaksi di seluruh jaringan e-Warong KUBE dan jaringan BNI serta jaringan agen-agen BNI46 yang saat ini sudah mencapai sekitar 12.000 agen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya