Sragen (Espos)--Bantuan solidaritas kepada sembilan aktivis yang ditahan di Mapolres Sragen terus mengalir hingga Rabu (23/6). Setelah bantuan Sembako yang diberikan kepada keluarganya, giliran LSM Gagak Rimang Sumberlawang melakukan aksi solidaritas dengan memberikan bantuan lauk pauk kepada para tahanan.
Selain bantuan lauk pauk, Ketua LSM Gagak Rimang Sumberlawang, Pariyo juga memberikan bantuan karung mayat. Bantuan karung mayat ke Polres Sragen itu sebagai simbol matinya demokrasi di Bumi Sukowati. “Tujuan kami jelas sebagai bentuk solidaritas kepada para aktivis yang ditahan di Mapolres Sragen. Mereka adalah korban sosial yang patut mendapat perhatian. Aksi ini berawal saat saya melihat kondisi para aktivis yang memrihatinkan dengan makan seadanya,” ujar Pariyo saat ditemui Espos, Rabu, di sela-sela pemberian bantuan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Lebih lanjut Pariyo berharap para aktivis itu dibebaskan demi kehidupan keluarganya, karena mereka tulang punggung keluarga. Aksi unjuk rasa yang dilakukan mereka, sambung Pariyo, sebenarnya sebagai bentuk dukungan pada aparat kepolisian untuk penegakan hukum di Sragen. Namun ironisnya, justru mereka yang ditangkap dan ditahan kepolisian dengan dalih dugaan perusakaan fasilitas umum dan diancam Pasal 170 KUHP dengan hukuman lima tahun penjara.
trh