Bantuan siswa miskin diduga disunat

Klaten (Solopos.com)- Bantuan beasiswa untuk puluhan siswa miskin di sejumlah sekolah dasar di Kecamatan Wonosari, Klaten diduga disunat hingga Rp 50.000 per anak.

Ketua Fraksi Gerakan Pembangunan Bangsa (FGPB) DPRD Klaten, Muslim Fadhil kepada wartawan, Senin (26/9/2011), mengaku sudah mendapatkan pengaduan dari salah seorang guru terkait adanya indikasi penyunatan beasiswa senilai Rp 50.000 per anak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Mestinya beasiswa itu diberikan senilai Rp 250.000 per anak. Akan tetapi, setiap anak hanya mendapatkan Rp 200.000 sehingga terdapat pemotongan senilai Rp 50.000 per anak,” tukas Muslim.

Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPRD Klaten itu menjelaskan, dugaan penyunatan beasiswa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Klaten 2011 itu melibatkan oknum di tubuh Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di Kecamatan Wonosari. Bahkan menurutnya, sejumlah kepala sekolah (Kepsek) sudah dikondisikan oleh oknum tersebut agar tidak membeberkan indikasi pemotongan beasiswa tersebut kepada pihak luar.

“Mereka (para Kepsek-red) sudah dikumpulkan di suatu tempat lalu diminta tidak membeberkan pemotongan beasiswa itu,” tandas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Muslim mengaku sudah melakukan konfirmasi terkait temuan indikasi pemotongan beasiswa tersebut kepada UPTD Pendidikan Kecamatan Wonosari. Menurut keterangan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Wonosari,uang hasil pemotongan beasiswa itu digunakan kepentingan administrasi dan pemberian bantuan dalam wujud lain.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Sunardi mengaku sudah menerima laporan indikasi penyunatan beasiswa senilai Rp 50.000 per anak itu. Pihaknya mengaku sudah menerjunkan tim investigasi untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut.

(mkd)