SOLOPOS.COM - Polisi dari Polsek Pule Polres Trenggalek merenovasi rumah Mbah Toilah, Kamis (10/3/2016). (tribatanewsjatim.com)

Bantuan RTLH berasal dari Polsek Pule yang diberikan kepada Mbah Toilah, pemilik rumah tidak layak huni.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Rumah Mbah Toilah, 80, yang kondisinya sudah tidak layak huni mendapatkan program renovasi rumah tidak layah huni (RTLH) dari Polsek Pule Polres Trenggalek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi rumah Mbah Toilah sangat memprihatinkan yaitu atap rumah banyak yang bocor dan dinding rumah terbuat dari anyaman bambu.

Informasi yang dikutip Madiunpos.com dari laman tribatanewsjatim.com, Jumat (11/3/2016), Mbah Toilah yang merupakan warga Kecamatan Pule merupakan janda yang hidup sendirian.

Dia hidup sendiri di rumah yang sudah tidak layak huni. Rumahnya sudah tidak bisa melindungi Mbah Toilah saat hujan mengguyur rumahnya, ini karena banyak atap bocor.

Selain itu, rumah yang berdinding anyaman bambu itu juga tidak bisa melindungi janda tersebut dari udara daerah pegunungan yang dingin.

Kapolsek Pule, Iptu Suraji, mengatakan sebenarnya Mbah Toilah memiliki empat anak dan salah satunya tinggal di dekat rumah Mbah Toilah. Namun, Mbah Toilah enggan untuk hidup bersama anaknya dan memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya sendiri.

“Sebelum memberikan bantuan renovasi RTLH ini, tim dari Polsek Pule melakukan survei di rumah Mbah Toilah. Setelah melihat kondisi rumah Mbah Toilah, kami memutuskan untuk merenovasi rumah tersebut,” kata dia saat memimpin langsung proses pembongkaran rumah Mbah Toilah, Kamis (10/3/2016).

Suraji menyampaikan program renovasi RTLH ini merupakan program kemanusiaan kepada warga kurang mampu di Polsek Pule.

Anggaran untuk renovasi rumah tersebut merupakan donasi dari anggota komunitas Radio Perdana FM, sumbangan sukarela anggota Polsek Pule, dan sumbangan dari masyarakat sekitar.

Menurut dia, program renovasi RTLH ini menjadi wahana untuk melestarikan budaya gotong royong warga.

“Ini untuk melestarikan budaya gotong royong yang sudah semakin pudar. Padahal, gotong royong merupakan ciri khas masyarakat Indonesia. Gotong royong berarti kerukunan, jadi harus terus dilestarikan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya