SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen belum mengetahui tentang adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk para pekerja seni dan hiburan saat pandemi Covid-19. Meski demikian Disdikbud Sragen sudah menyentuh 2.250 orang seniman.

Pemerintah Kabupaten Sragen sempat memberi bantuan sembako kepada 2.250 orang pekerja seni dan hiburan pada awal-awal munculnya wabah Covid-19. Kabid Kebudayaan Disdikbud Sragen Agus Endarto saat dihubungi Sollpos.com, Jumat (2/10/2020), menyampaikan selama ini belum ada informasi bantuan dari pemerintah pusat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Youtube Fanfest Digelar Virtual, Ini Bintangnya…

Dia menjelaskan bantuan untuk pekerja seni dan hiburan itu baru dari Pemkab Sragen berupa sembako yang diberikan pada awal masa pandemic Covid-19. Dia menyebut ada dua tahap bantuan untuk pekerja seni dan hiburan, yakni tahap pertama untuk 750 orang dan tahap kedua untuk 1.500 orang lewat kecamatan.

“Untuk yang bantuan dari pemerintah pusat sampai sekarang belum ada surat resmi dari pemerintah provinsi dan pusat. Awal-awal pandemi dulu, Kemendikbud pernah pendataan dengan mengisi boring langsung ke masyarakat. Kami hanya diminta menyebarluaskan saja karena pendaftaran lewat Internet. Sampai sekarang tindak lanjutnya tidak tahu,” ujarnya.

Ditangani Bidang Kebudayaan

Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sragen Sri Wahyuni untuk pekerja seni dan hiburan langsung ditangani Bidang Kebudayaan Disdikbud Sragen.

Ketua demisioner Dewan Kesenian Daerah Sragen (DKDS) Singgih Windarto mengatakan informasi ada bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan senilai Rp26 miliar untuk seniman. Namun, untuk kepastiannya ada di Disdikbud Sragen. Dia menyarankan untuk prosesnya harus didasarkan kajian dan data yang valid, sampai pemetaan.

Planet Mars Dekati Bumi, Pertanda Apa?

“Harus bisa dibedakan antara seniman dan pekerja seni (pendukung seni). Dulu pada awal pandemi Covid-19 pernah ada bantuan sembako tetapi dalam distribusi ke lapangan ada yang salah sasaran karena bukan seniman dapat. Hal itu terjadi dan ada yang melapor ke DKDS. Kami di DKDS tidak mungkin mendata seniman yang jumlahnya ribuan orang. Kecuali sudah ada kartu seniman, maka datanya bisa valid,” jelas Singgih.

Singgih mengingatkan apabila benar-benar ada bantuan untuk seniman maka datanya harus benar-benar diberifikasi supaya tidak muncul kecemburuan sosial di masyarakat. Dengan verifikasi data yang valid, Singgih menyampaikan bantuan itu benar-benar tepat sasaran.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya