BANTUAN PENYANDANG DISABILITAS : Terkendala Dana, Dinsos Gandeng Pihak Ketiga

Dinas menggandeng sejumlah lembaga untuk meringankan para penyandang disabilitas.

Harianjogja.com, WONOSARI-Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul berupaya mencari jalan keluar untuk meringankan beban para penyandang disabilitas yang kurang mampu secara ekonomi. Untuk itu, Dinas menggandeng sejumlah lembaga untuk meringankan para penyandang disabilitas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagian Bina Sosial Dinsosnakertrans Gunungkidul, Sugiyanto mengatakan bahwa Dinas selama ini menjalin mitra dengan sejumlah lembaga untuk dijadikan mitra. Salah satu diantaranya yakni Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang mengampu para penyandang disabilitas yang tidak mampu dilayani secara langsung oleh pemerintah. Dikatakannya, dana yang dimiliki dinsos pun terbatas sehingga perlu dilakukan kerjasama dengan LKS.

“LKS punya dana yang didapat dari luar (non pemerintahan), dalam artian dana yang diusahakan dengan pihak ketiga atau jaringan sosial yang lainnya,” kata Sugiyanto.

Selain itu, dengan keterbatasan dana kabupaten Gunungkidul tetap memberikan perhatian berupa bantuan dana operasional kepada panti asuhan yang memberikan layanan kepada penyandang disabilitas seperti sejumlah SLB.
Nantinya selain dari dana APBD, panti asuhan tersebut direkomendasikan kepada kementerian sosial agar mendapat bantuan setiap tahunnya.
Disamping itu, para penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan usaha pun tak luput dari perhatian pemerintah. Beberapa disabilitas yang memiliki keterampilan usaha namun sulit dalam permodalan akan diberikan bantuan keringanan. Setiap tahunnya digelontorkan dana untuk modal usaha setiap difabel yang potensial sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta.

“Sehingga dapat dipastikan para penyandang disabilitas masih terpenuhi hak-hak dasarnya melalui bantuan yang diusulkan, karena kalau dengan APBD saja pun pasti tidak mencukupi,” kata dia.