SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus sekolah (Dok/JIBI)

Bus bantuan Pemerintah Pusat pada 2012 itu sampai sekarang tidak pernah dioperasikan untuk mengantar dan menjemput anak-anak sekolah

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Harianjogja.com, BANTUL- Bus sekolah bantuan Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Bantul mangkrak selama empat tahun terakhir.

Bus bantuan Pemerintah Pusat pada 2012 itu sampai sekarang tidak pernah dioperasikan untuk mengantar dan menjemput anak-anak sekolah di Kabupaten Bantul. Bus itu hanya sesekali digunakan apabila ada kegiatan seperti perlombaan drum band.

Kepala Dinas Perhubungan Bantul Suwito mengatakan, bus tersebut tidak dioperasikan karena tidak bisa mengcover seluruh siswa Bantul yang berangkat sekolah. Ia khawatir bila dioperasikan ke segelintir siswa akan timbul kecemburuan. “Tanggung kalau hanya satu bus,” kata Suwito, Senin (29/2/2016).

Faktanya kata dia, siswa yang membutuhkan bus sekolah tidak hanya tersebar di Kota Bantul, melainkan juga tersebar di kecamatan lain termasuk wilayah pinggiran. Idealnya kata Suwito Bantul butuh lima unit bus untuk memfasilitasi antar jemput anak sekolah di berbagai wilayah. “Untuk Kota Bantul saja ada sekitar 5.000 siswa belum daerah lain,” jelas dia.

Sejatinya kata suwito, sudah beberapa tahun lalu lembaganya mengajukan tambahan bus dari Pusat namun belum dikabulkan. Terakhir, Dinas Perhubungan diminta membuat kajian potensi siswa yang menggunakan bus tersebut sebelum mengajukan tambahan bus. Kajian juga menyangkut peta wilayah yang tidak tersentuh angkutan umum sehingga layak disediakan bus sekolah. Bantuan bus tersebut diperkirakan disetujui pada 2017 dan kemungkinan baru dapat dioperasikan pada 2018.

“Sekarang ini kajiannya baru kami buat,” katanya. Sementara bila mengandalkan bantuan dana dari Pemerintah Daerah untuk membeli lima unit bus menurutnya tidak mungkin karena keterbatasan anggaran.

Pegiat Forum Peduli Pendidikan Bantul Zahrowi mengatakan, bus tersebut harus segera difungsikan daripada mangkrak tak berguna. Pemerintah dapat menggunakan bus tersebut untuk antar jemput siswa di wilayah pelosok seperti Dlingo.

“Justru di daerah pedalaman yang butuh angkutan karena jarak tempuh ke sekolah jauh,” papar dia. Sedangkan di Kota menurutnya tidak menjadi prioritas karena angkutan yang tersedia cukup memadai dan jarak tempuh ke sekolah lebih dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya