SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Bantuan pangan nontunai diberikan berupa beras dan gula.

Solopos.com, SOLO — Bantuan pangan nontunai (BPNT) disalurkan bertahap pada 23 Februari-3 Maret 2017. Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Solo mendapatkan 10 kilogram (kg) beras dan dua kilogram gula pasir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemimpin Kantor Cabang Utama BNI Solo, Iwan Affandi, menyampaikan tahap awal ini akan menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada 5.924 KPM.

Dia mengatakan penyaluran hari pertama dilakukan di empat lokasi, yakni e-warong Gulon Sejahtera (Jebres) sebanyak 230 KPM, e-warong Brayat Raharjo (Gilingan) sebanyak 317 KPM, Rumah Pangan Kita (RPK) Susi (Sumber) untuk 157 KPM, dan e-warong Berkah Bersama kepada 113 KPM sehingga total penyaluran di hari pertama sebanyak 817 KPM.

“Penyaluran dilakukan bertahap pada hari kerja kecuali Minggu. Diutamakan yang sudah memiliki kartu Program Keluarga Harapan [PKH] terlebih dahulu. Di masing-masing e-wallet sudah ada Rp220.000 untuk Januari-Februari tapi yang bisa dicairkan untuk satu bulan dulu, yakni Rp110.000 mendapat 10 kg beras kualitas medium dan dua kilogram gula pasir,” ungkap Iwan, Jumat (24/2/2017).

Dia mengatakan penyaluran untuk Februari dilakukan Maret sesuai instruksi dari Kementerian Sosial (Kemensos). Menurut dia, saat ini penukaran bansos harus sesuai dengan paket yang disediakan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) supaya lebih mudah pendistribusiannya.

Dalam penyaluran bansos, tiga hari sebelumnya BNI mengajukan distribusi barang sesuai jumlah PKM. Setalah itu, Bulog akan mengirim stok untuk ke agen 46 yang ditunjuk.

Iwan mengungkapkan penyaluran bansos ini bekerja sama dengan e-warong dan RPK yang merupakan agen 46 BNI. Dia menyampaikan untuk KPM yang belum menerima kartu, penyaluran kartu dilakukan dengan menggandeng pendamping supaya lebih tertib.

Kepala Seksi Pengadaan Bulog Subdive III Surakarta, Yuyu, mengatakan pihaknya telah menyediakan pasokan untuk melayani penyaluran BPNT, yakni beras 319 ton/bulan dan 63,83 ton gula pasir. Namun diakuinya pendistribusian dilakukan berdasarkan permintaan dari BNI selaku bank penyalur.

“Penyaluran BPNT saat ini baru dilakukan di Solo. Boyolali ditunda hingga Juni mendatang. Kurang tahu alasan mundurnya jadwal penyaluran di Boyolali, kami hanya menjalankan keputusan Kemensos,” ujarnya.

Oleh karena itu, Yuyu mengatakan hingga saat ini kabupaten di Soloraya yang tidak mendapat BPNT, tetap akan mendapat bantuan berupa beras sejahtera (rastra) sebanyak 15 kg untuk masing-masing rumah tangga sasaran (RTS) dengan uang tebusan Rp1.600/kg. Dia menyampaikan hingga saat ini rastra belum disalurkan karena pagu penerima rastra belum sampai ke tingkat pemerintah kabupaten.

Dia mengungkapkan penyaluran rastra tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu karena Solo tidak lagi mendapat alokasi rastra. Setiap bulannya, Bulog Subdivre III Surakarta akan menyalurkan rastra sebanyak 6.533,64 ton dari tahun sebelumnya 6.667,965 ton.

Meski begitu, dia mengatakan kabupaten di Soloraya, kecuali Sukoharjo, jumlah penerima rastra meningkat tapi dia enggan membeberkan data karena belum ada pagu resmi dari provinsi ke kabupaten.

“Penyaluran rastra masih menunggu pengajuan permintaan dari masing-masing pemda tapi karena pagu belum turun sehingga belum bisa disalurkan,” jelasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya