SOLOPOS.COM - Anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng, Saiful Hadi, menanggapi pengembalian bantuan yang diberikan Ganjar Pranowo ke kader partainya, Kamis (13/1/2022). (Solopos.com-PDIP Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng, Saiful Hadi, melontarkan kritikan kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, perihal penanganan kemiskinan di wilayahnya. Menurut Saiful, gaya penanganan kemiskinan yang dilakukan Ganjar cenderung ke perseorangan dan bukan mengedepankan program hingga menjurus ke pencitraan.

Hal tersebut disampaikan Saiful menanggapi pengembalian bantuan yang diberikan Ganjar oleh seorang kader PDIP di Temanggung, Fajar Nugroho, Rabu (12/1/2022). Kader tersebut merasa tersinggung karena pemberian bantuan tersebut ternyata diunggah di akun media sosial Ganjar Pranowo, baik Youtube maupun Instagram, hingga viral.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saiful Hadi yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen menyampaikan Ganjar Pranowo yang juga merupakan sebagai petugas partai yang diusung sebagai kepala daerah mestinya fokus. Ia tak sepakat jika seorang pejabat bergaya seperti youtuber yang “mencari” orang miskin lalu diviralkan di medsos. Kemudian banyak orang yang bersimpati dan membantu.

Baca juga: Gegara Diunggah ke Medsos, Warga Temanggung Kembalikan Bantuan Ganjar

“Langkah itu bagus untuk youtuber, namun tidak bagi seorang pejabat yang memiliki kebijakan program dan anggaran,” ujar Saiful dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (13/1/2022).

Gaya tersebut, menurut Saiful, tak akan bisa mengentaskan kemiskinan di Jateng yang saat ini mencapai 11,7 persen atau sekitar 4,1 juta jiwa. Saiful Hadi yang juga anggota Komisi A DPRD Jateng menilai angka kemiskinan tidak bisa ditangani dengan bantuan orang per orang. Penurunan kemiskinan bisa dilakukan melalui intervensi program dan kebijakan anggaran.

“Penurunan kemiskinan sebaiknya fokus ke program. Bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan, infrastruktur yang berdaya ungkit ekonomi atau lainnya. Apa yang dilakukan beliau (Ganjar Pranowo) adalah man to man marking [orang per orang],” kata Saiful.

Saiful menilai jika dirata-rata dengan APBD Rp27-28 triliun per tahun, maka dalam kurun dua periode menjabat, Ganjar telah mengelola anggaran sekitar Rp200 triliun. Namun, penurunan angka kemiskinan di era kepemimpinan Ganjar belum disignifikan. Ganjar, lanjut Saiful, memang berhasil menurunkan angka kemiskinan sekitar 0,5% sebelum pandemi Covid-19. Namun angka itu kembali naik 0,38% saat pandemi. Padahal, menurutnya sejumlah kabupaten dengan pengelolaan program yang baik mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 2 digit.

Baca juga: Ini Sosok Warga Temanggung yang Kembalikan Bantuan Ganjar Pranowo

“Kami selaku kader PDIP berterima kasih karena ada bantuan gubernur pada kader. Kami akui, tak sedikit kader PDI Perjuangan maupun warga Jateng yang miskin. Tapi kalau pendekatan orang per orang, tak akan bisa selesai. Yang perlu digarisbawahi, PDIP mengusung kepala daerah memang salah satu tugasnya menurunkan angka kemiskinan, untuk semua warga Jateng,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya